Mesin yang dilengkapi dengan otak AI dapat pergi ke berbagai tempat dan melakukan hal-hal yang secara fisik tidak mungkin dilakukan oleh manusia. Mesin semacam ini tidak dibatasi oleh kebutuhan oksigen, nutrisi, atau bahkan umur yang terbatas.
Robot pintar juga dapat melakukan misi ke luar angkasa atau melakukan tugas-tugas berbahaya tanpa mempertaruhkan nyawa manusia.
Dikutip dari The Independent, robot AI ini dapat membantu manusia menjelajahi dan mendatangi bagian-bagian alam semesta untuk mengubah kita menjadi spesies multi-planet. Hal ini akan memastikan kelangsungan hidup umat manusia selama jutaan tahun, bahkan mungkin lebih lama dari usia Matahari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, robot AI bisa jadi membentuk masyarakat mereka sendiri di planet lain, atau bahkan mungkin di daerah yang tidak ramah seperti Antartika atau di bawah laut. Saat peradaban mereka maju dan berkembang, peradaban kita hancur.
Puluhan perusahaan rintisan saat ini sedang mencari cara untuk mengintegrasikan komputer ke dalam otak kita, dan beberapa di antaranya dengan tujuan eksplisit untuk membantu kita bersaing dengan AI yang canggih.
Neuralink milik Elon Musk telah menguji teknologi ini pada babi dan monyet, yang memungkinkan mereka untuk bermain video game dengan pikiran mereka. Sementara itu, perusahaan lain telah mengujinya pada manusia dengan kelumpuhan untuk menerjemahkan pikiran secara langsung ke dalam teks.
Chip otak AI ini memungkinkan kita untuk berkembang pada tingkat teknologi yang tak terbayangkan sebagai masyarakat. Jika dikombinasikan dengan kemajuan dalam perawatan kesehatan, hal ini dapat mengarah pada era cyborg pasca-manusia.
Namun, jika teknologi otak-mesin tidak tersedia atau tidak diterima oleh semua orang, maka teknologi ini dapat dengan cepat mengarah pada pengelompokan masyarakat, yakni masyarakat dengan akses ke otak AI dan masyarakat tanpa akses tersebut.
Lihat Juga : |
Singularitas teknologi bisa terjadi dalam beberapa tahun hingga beberapa dekade lagi.
Ketika kecerdasan buatan atau kecerdasan super melampaui manusia yang paling cerdas, tingkat kemajuannya tidak akan mungkin kita ikuti, dan pertumbuhan teknologi akan menjadi tidak terkendali dan tidak dapat dipulihkan.
Hal ini dapat membuat kita hidup di dunia di mana semua kebutuhan dan keinginan kita dipenuhi oleh pelayan dan antarmuka AI, yang memungkinkan kita untuk mengikuti hasrat kita di dunia nyata tanpa mengkhawatirkan pekerjaan atau tugas-tugas duniawi, atau terhubung ke surga virtual yang dipersonalisasi.
Namun, kita bisa dengan cepat menjadi ancaman terhadap AI, karena dipandang sebagai parasit pada sumber daya. Hal ini bisa membuat kita dihapuskan dari muka bumi.
(lom/lth)