Udara Jakarta Hari Ini Tak Sehat Tapi Tangsel Juaranya
Indeks kualitas udara di Jakarta Selasa (30/5) masuk ke dalam kategori tidak sehat (unhealthy).
Mengutip data IQAir, Jakarta memiliki indeks kualitas udara sebesar 157. Status tersebut telah bertahan sejak Jumat (19/5) dengan temperatur berkisar antara 31-32 derajat celsius.
Sumber polutan di Jakarta masih PM2,5 yakni partikel udara berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron (mikrometer). Melansir situs BMKG, Nilai Ambang Batas (NAB) polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien yakni 65 µgram/m3.
Namun hari ini, nilai PM2,5 Jakarta mencapai 66,2 µg/m³ atau 13,2 kali batas nilai pedoman kualitas udara tahunan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Kualitas udara yang buruk itu bisa berdampak kepada kesehatan yakni infeksi dada, iritasi pada mata, kulit, mulut dan hidung, serta peningkatan kerentanan terhadap penyakit pernapasan seperti emfisema, bronkitis, dan asma berat.
Kondisi lain termasuk kerusakan pada jantung dan sistem peredaran darah, karena ukuran PM2.5 yang sangat kecil.
Itu dapat masuk ke dalam aliran darah melalui jaringan paru-paru, dimana dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, dan meningkatkan kemungkinan serangan jantung serta meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan jantung lainnya.
Menurut pendiri Nafas Indonesia Piotr Jakubowski, kualitas udara Jakarta bukanlah yang terburuk dalam tujuh hari terakhir. Predikat itu jatuh kepada Tangerang Selatan tepatnya Serpong.
"Daerah Serpong, yang disebutkan daerah "hijau" dan "berpohon" mempunyai polusi udara paling parah selama 7 hari terakhir. PM2.5 setinggi 95 ug/m3 itu seperti merokok 4 batang... PER HARI. Banyak yang batuk2, pilek2 sekarang bukan karena hal misterius tapi karena polusi udara," tulisnya.
Dibandingkan Tangerang Selatan (Tangsel), Jakarta ada di peringkat ke-12 sama dengan Pondok Cabe yang memiliki PM56 ug/m3 dari tanggal 23-29 Mei. Setelah Serpong, ada Ciater, Babakan, dan Pondok Pucung yang menempati posisi lima besar paling atas polusi udara Tangerang Selatan.
Selama 7 hari terakhir, polusi udara di Tangerang Selatan:
— Piotr Jakubowski (@piotrj) May 30, 2023
1. Jauh di atas DKI Jakarta
2. Jauh di atas rekomendasi WHO
Daerah mana yang paling parah di TangSel???
Coba aku kasih lihat dengan data @nafasidn
👇👇 pic.twitter.com/tLv15DgP5e