Cerita 'Hujan Abadi' di Bogor, Antara Gunung dan Badai

CNN Indonesia
Selasa, 06 Jun 2023 09:38 WIB
Bogor diprediksi tetap diguyur hujan meski El Nino mulai muncul bulan ini. Apa pemicunya hingga wilayah ini dijuluki 'Kota Hujan'?
Ilustrasi. Bogor tetap bisa menikmati variasi musim meski banyak hujan. (ANTARA FOTO/Jafkhairi)

Justin R Minder (Associate Professor Ilmu Lingkungan dan Atmosfer Atmospheric and Environmental Sciences, University at Albany (SUNY)), dan Gerard H Roe (Professor, Associate Chair di Departemen Ilmu Bumi dan Angkasa University of Washington, AS) menjelaskan proses hujan orografik.

Menurut keduanya, hujan orografik (orographic precipitation) dibentuk oleh berbagai proses non-linear yang berlangsung pada skala mulai dari badai berukuran 1.000 km dan pegunungan besar, hingga tetesan awan berukuran sub-mikron.

"Hampir semua pengaruh orografis terhadap presipitasi (curah hujan) terjadi akibat naik turunnya gerak atmosfer secara paksa oleh topografi," tulis keduanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan ini dapat dipaksakan secara mekanis, karena udara yang mengenai gunung terangkat di atasnya, atau secara termal, karena lereng gunung yang panas memicu sirkulasi yang digerakkan oleh daya apung.

Gerakan naik, kata keduanya, menyebabkan udara mengembang dan mendingin.

"Jadi jika pendinginan cukup, udara jenuh dan uap air mengembun menjadi tetesan awan atau membentuk kristal es awan. Tetesan dan kristal ini tumbuh dengan berbagai proses hingga menjadi cukup besar untuk jatuh sebagai hujan dan salju," jelas Minder dan Roe.

Meski begitu, keduanya menekankan bahwa naiknya kelembapan karena faktor topografi saja biasanya tidak cukup untuk menghasilkan hujan.

"Efek orografis ini sebagian besar berubah jadi curah hujan selama badai yang sudah ada sebelumnya," tulis keduanya, "Sebaliknya, ketika udara turun itu menghangat dan mengering, dan awan maupun curah hujan jadi menguap."

Badai

Peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin memprediksi Bogor bakal terus diguyur hujan saat El Nino tiba. Hal itu akibat faktor lokal cuaca.

"Confirmed: Sore bahkan hingga malam ini kembali hujan di Lebak, Bogor, Cibinong dsk, karena efek lokal selatan Banten dan selatan Jabar yg menguat," kicaunya, Minggu (4/6).

"Maka, meskipun Juni-Juli merupakan bulan-bulan terkering untuk Jawa karena pengaruh El Nino lemah, Bogor tetap akan diguyur hujan."

Ia menunjukkan salah satu pola hujan yang terpantau di Bogor berpola squall-line (tipe badai yang memanjang) dan bersifat lokal hanya terjadi di Kota Bogor dan sekitarnya.

Selain efek lokal itu, Erma menyebut ada gabungan pengaruh Boreal Summer Intraseasonal Oscillation (BSISO), semacam fenomena atmosfer pada musim kemarau, dan dampak bibit siklon 98W di utara Papua.

Hal itu, kata dia, membuat atmosfer kembali lembap di Sumatra dan Kalimantan dan membuat hujan. "Sebagian Jabar juga terdampak hujan, khususnya di wilayah Bogor dan Jabodetabek."

(arh/lom/arh)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER