Pantai Amerika Serikat dalam Ancaman Sargassum, Apa Itu?

CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2023 11:30 WIB
Sargassum membanjiri beberapa pantai di Amerika Serikat. Kehadirannya berpotensi bahaya untuk manusia. (AFP/DANIEL SLIM)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah pantai di Amerika Serikat (AS) berada dalam ancaman Sargassum, yang dapat menghasilkan patogen berbahaya untuk kehidupan laut dan kesehatan manusia.

Keberadaan Sargassum, yang merupakan salah satu varietas rumput laut, dalam jumlah masif dideteksi antara lain di pantai-pantai Florida. Melansir CNN, sargassum telah lama terbentuk dalam jumlah luar biasa di Samudra Atlantik dan dilacak oleh para pakar sejak 2011.

Namun perkembangan sargassum tahun ini adalah yang terbesar, yang secara kolektif bisa membentang lebih dari 8.047 km dari pantai Afrika ke Teluk Meksiko.

Menurut Pusat Informasi Sargassum, saat terapung di laut, sargassum dapat berfungsi sebagai habitat, menyediakan makanan dan perlindungan bagi hewan seperti ikan, mamalia, kepiting, dan burung laut.

Akan tetapi jika tersapu ke pinggir pantai dalam jumlah besar dan mulai membusuk, sargassum bisa berdampak negatif. Campuran antara sargassum, remah-remah sampah plastik dan bakteria dari genus Vibrio "menciptakan patogen sepurna" yang berimplikasi terhadap kehidupan laut dan kesehatan masyarakat.

Hal itu dinyatakan dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Water Research.

Para peneliti yang melakukan penelitian, sebagian besar berafiliasi dengan Florida Atlantic University, mengeksplorasi skenario yang masih sedikit diketahui: apakah bakteri Vibrio - termasuk varietas yang umumnya dikenal sebagai bakteri pemakan daging - yang banyak ditemukan di sargassum dan puing-puing plastik dapat menginfeksi manusia.

Bakteri Vibrio sendiri secara alami umumnya ada di beberapa perairan pinggir pantai. Bakteri ini akan mencapai konsentrasi yang lebih tinggi di saat temperatur air lebih hangat antara Mei dan Oktober.

Dari 100 spesies Vibrio ada 12 spesies yang dapat menyebabkan penyakit di tubuh manusia yakni vibriosis. Di Amerika Serikat (AS), spesies Vibrio yang umum ditemukan adalah Vibrio vulnificus, Vibrio parahaemolyticus, dan Vibrio alginolyticus.

Orang bisa terkena vibriosis dengan memakan kerang mentah, kurang matang atau tidak disimpan dengan benar - terutama tiram - atau saat luka terbuka terkena air asin atau air payau, campuran air tawar dan air asin. Demikian menurut Center for Disease Control (CDC) AS.

Dalam studinya, para pakar mengisolasi 16 varietas Vibrio dari larva belut laut, serpihan plastik, sargassum dan air laut yang diambildari Karibia, Laut Sargasso di Samudra Atlantik Utara.

"Kerja laboratorium kami menunjukkan bahwa Vibrio ini sangat agresif dan bisa mencari serta bertahan di plastik dalam beberapa menit," kata pemimpin studi ini, Tracy Mincer, assistant professor of biology at Florida Atlantic University's Harbor Branch Oceanographic Institute.

"Kami juga menemukan bahwa ada banyak faktor yang melekat yang digunakan mikroba untuk melekat di plastik dan itu adalah mekanisme yang sama yang digunakan patogen," ujarnya menambahkan.

Sekretaris Bidang Media untuk Departemen Kesehatan Florida Jae Williams menuturkan sargassum yang terbawa ke pantai mengandung air. Kombinasi ini, yang kemudian mendapat sinar Matahari, lalu menjadi tempat sempurna perkembangan Vibrio.

Kendati berbahaya, Williams menyebut dampak sargassum tidak akan sama dengan Covid-19. "Ini bukan seperti (kekhawatirkan skala Covid) lainnya," kata Williams.

"Terus terang, ini hanya memperkuat dan menegaskan kembali apa yang telah dikatakan oleh lembaga negara selama berbulan-bulan - jika Anda menghindarinya, itu mudah dihindari," katanya menambahkan.

(lth)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK