Twitter Dituding Tak Mau Bayar Tagihan Google Cloud
Twitter disebut tak mau membayar tagihan layanan komputasi awan Google Cloud. Padahal kontraknya akan habis dan perlu diperbarui bulan ini.
Perpanjangan kontrak ini perlu segera dilakukan agar sejumlah layanan Twitter tidak terdampak dan terpaksa dimatikan. Pasalnya, Google Cloud menopang sejumlah fitur, seperti fitur anti spam, pelecehan, dan eksploitasi anak.
Dikutip dari Platformer, kontrak kerja sama Twitter dengan Google Cloud sudah dimulai sebelum Elon Musk mengakuisisi Twitter. Tujuannya adalah untuk memerangi spam, melindungi akun, dan banyak hal lain.
Lihat Juga : |
Sayangnya, belum diketahui apa alasan Twitter menolak untuk membayar tagihan tersebut. Namun jika kontrak tak diperpanjang, maka kemungkinan besar pekerjaan tim Trust and Safety Twitter akan terganggu.
Twitter dikabarkan telah mencoba untuk menegosiasikan ulang kontraknya dengan Google sejak Maret, tetapi penolakan pembayaran tagihan ini mengisyaratkan negosiasi yang tidak berjalan lancar.
Lebih lanjut, Twitter juga telah menunda pembayaran ke Amazon Web Services, membuat perusahaan tersebut mengancam akan menunda pembayaran iklan.
Pada Maret, Amazon memperingatkan Twitter mereka akan menahan pembayaran iklan karena tagihan perusahaan yang belum dibayar ke Amazon Web Services untuk layanan komputasi awan mereka.
Dikutip dari Reuters, sejak diakuisisi oleh Musk, Twitter telah memangkas biaya secara dramatis dan memberhentikan ribuan karyawan. Musk memerintahkan perusahaan untuk memangkas biaya infrastruktur, seperti pengeluaran untuk layanan cloud sebesar US$1 miliar.
(lth/lom/lth)