Sains di Balik Kecepatan The Flash dan Perjalanannya ke Masa Lalu

CNN Indonesia
Rabu, 21 Jun 2023 08:59 WIB
The Flash dikisahkan bisa berlari teramat cepat hingga bisa kembali ke masa lalu. Simak penjelasannya dari sisi sains.
Para ahli fisika mengungkap 'kelemahan' The Flash. (DC Entertainment/Warner Bros. via IMDb)
Jakarta, CNN Indonesia --

The Flash, yang film terbarunya sedang tayang di bioskop, menggelitik para pakar terkait logika kecepatan cahaya dan perjalanan waktunya.

Film terbaru dari DC Extended Universe ini mengisahkan kehidupan Barry Allen, alterego-nya The Flash, yang belum bisa berdamai dengan masa lalu, terutama terkait kepergian sang ibunda Nora Allen.

Pada saat yang sama, ayahnya, Henry Allen, dipenjara dalam kasus pembunuhan Nora meski sesungguhnya tak bersalah. Masalahnya, Barry belum menemukan bukti yang kuat untuk membebaskannya di upaya banding terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Barry yang merasa frustrasi pun berlari kencang tak tentu arah. Saking cepatnya, dia, yang bekerja sebagai analis forensik, mampu melampaui kecepatan cahaya.

Peningkatan Speed Force-nya ini berujung perjalanan ke masa lalu. Ia pun berambisi mengubah nasib hingga memicu kekacauan.

Para pakar mengungkap The Flash tak sesuai logika fisika. Pertama, soal hukum kekekalan energi. Pasalnya, teramat banyak energi yang dibutuhkan untuk sekadar menyamai kecepatan cahaya.

Menurut James Kakalios, profesor fisika di University of Minnesota, Speed Force merupakan "upaya untuk menghindari fakta bahwa Flash tidak mungkin dibuat konsisten dengan [hukum] kekekalan energi."

"Dia harus makan banyak untuk menjaga metabolismenya," jelas Kakalios, dikutip dari CNN.

"The Flash tipikal yang berjalan dengan berbagai kecepatan mestinya memakan sekitar 500 juta burger keju untuk berlari dengan kecepatan yang dia lakukan, bahkan mengunyah dengan sangat cepat," tutur dia.

Meski demikian, Kakalios, yang juga merupakan penggemar berat komik fantasi, menyebut "Speed Force adalah cara yang lebih tinggi untuk mengatakan, 'santai saja, ini cuma komik'."

Kedua, struktur tubuh manusia tak bisa menahan laju secepat itu tanpa alat atau kendaraan khusus.

"Dalam tubuh kita, jika kita mencoba untuk mempercepat diri kita sendiri, kita akan mati karena kita tidak seharusnya bergerak secepat itu," kata Sean Carroll, fisikawan di California Institute of Technology.

"Meskipun ada banyak ilmu fisika yang terlibat dalam perjalanan dengan kecepatan cahaya, tidak ada cara yang realistis bagi tubuh manusia untuk mencapai kecepatan seperti itu."

Dikutip dari Futurism, ada batasan akselerasi yang dapat ditahan oleh tubuh manusia karena tubuh kita tidak sepenuhnya padat. Bahkan, sekitar 70 persen-nya adalah cairan.

"Otak akan menghantam tengkorak kita dan cairan di dalam kita akan mengembun ke arah yang berlawanan dengan arah gerak kita."

Meski begitu, Kakalios membuka kemungkinan perjalanan melampaui kecepatan cahaya dengan 'menggunakan' otak.

"Kita menggunakan organ yang luar biasa, yaitu otak, dan kita dapat bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, dua kali kecepatan suara, dengan menggunakan otak ini," kata dia.

"Bisakah kita melakukannya hanya dengan berlari? Tidak. Tapi di satu sisi, kita adalah The Flash, karena kita dapat menempuh jarak yang sangat jauh dengan kecepatan tinggi, tetapi kami menggunakan kekuatan super kami yang sesungguhnya: kecerdasan kita," jelas Kakalios.

Masalah perjalanan waktu di halaman berikutnya...

Kecepatan Cahaya dan Partikel Imajiner

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER