Telkomsel Tak Akan Ubah Tarif usai Integrasi IndiHome
Penggabungan IndiHome dan Telkomsel disebut tak membuat tarif layanan kedua platform telekomunikasi itu berubah.
"Tarif tidak akan melakukan perubahan apapun. Kita akan melihat market-nya," ujar Hendri Mulya Syam, Direktur Utama Telkomsel, di kantor Telkom, Jakarta, Selasa (27/6), ketika ditanya apakah akan ada perubahan tarif usai integrasi rampung.
Indihome sendiri akan resmi melebur ke Telkomsel pada Sabtu (1/7). Proses peleburan ini efektif terjadi usai penandatanganan akta pemisahan (deed of spin-off) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel pada Selasa (27/6).
"Nanti per 1 juli secara legal IndiHome akan pindah ke Telkomsel, itu yang kita lakukan hari ini," tutur Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom di acara yang sama.
Integrasi Indihome dan Telkomsel yang disebut sebagai Fixed-Mobile Convergence (FMC) tersebut membuat kepemilikan efektif Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9 persen, sementara saham Singtel di Telkomsel menjadi 30,1 persen.
Proses integrasi ini sekaligus menandai langkah bisnis Telkom Group, yakni Telkomsel yang akan lebih fokus ke segmen Business to Consumer (B2C), sementara Telkom akan fokus untuk pada segmen Business to Business (B2B).
Usai resmi bergabung, pelanggan IndiHome dapat menghubungi customer touch point Telkomsel, seperti call center 188, website www.telkomsel.com, layanan email cs@telkomsel.com, dan GraPARI (walk-in).
Meski begitu, layanan customer lama seperti touch point IndiHome seperti aplikasi myIndiHome, website indihome.co.id, Plasa Telkom (walk-in), Call Center 147, serta akun media sosial @IndiHomeCare masih tetap berjalan seperti biasa.
Berdasarkan pengalaman sejumlah negara di Eropa, FMC yang dilakukan oleh BT Telecom (Inggris), Virgin Media O2 (Inggris), Telenet (Belgia), memberikan beragam diskon tarif dan tambahan fasilitas.
Contohnya, penguat sinyal atau Wi-Fi booster hingga paket data ganda.