BSSN Selidiki Dugaan Kebocoran Data Paspor di Imigrasi, Apa Hasilnya?

CNN Indonesia
Jumat, 07 Jul 2023 11:26 WIB
BSSN dan Kominfo menelusuri dugaan insiden kebocoran data paspor di Imigrasi.
Gedung BSSN, Sawangan, Depok. Lembaga siber ini menelusuri kebenaran klaim kebocoran data paspor. (CNNIndonesia/Arif Hulwan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengaku tengah menelusuri dugaan insiden kebocoran data paspor Warga Negara Indonesia (WNI) di Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Sebelumnya, situs blog yang mengaku sebagai Bjorka mengunggah 34 juta data yang diklaim sebagai ragam identitas dari paspor yang dikeluarkan oleh Imigrasi.

Bentuknya, nama, nomor paspor, tanggal kedaluwarsa, jenis kelamin, hingga tanggal penerbitan. Pengunggah memberi sampel terkompresi 1 GB dan menyodorkan harga US$10 ribu bagi yang minat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons hal itu, BSSN kemudian berkoordinasi dengan tim Pusat Data Nasional (PDN) Kemenkominfo, Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintah (LAIP) Kemenkominfo, Tim Tanggap Darurat Komputer (CSIRT) Kemenkumham, Pusdatin Kemenkumham, dan Ditjen Imigrasi.

Sudah ada hasilnya?

"Hingga saat ini tim teknis BSSN bersama dengan tim teknis Kemenkumham sedang melakukan asistensi penanganan insiden, validasi dan investigasi atas dugaan insiden kebocoran data paspor WNI tersebut," kata Juru Bicara BSSN Ariandi Putra, dalam keterangan resminya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (7/7).

Lihat Juga :

"BSSN bersama Kemenkumham melakukan langkah-langkah mitigasi risiko untuk memastikan keamanan data dan layanan sistem berjalan dengan normal," tutur Ariandi.

Pihaknya pun mengimbau kepada seluruh Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), Pengendali Data Pribadi, dan Subjek Data Pribadi "untuk senantiasa meningkatkan keamanan data pribadi dan sistem elektronik yang dioperasikan."

Sebelumnya, Kominfo juga mengaku masih melakukan penelusuran atas adanya dugaan kebocoran data pribadi 34.900.867 juta yang diklaim dari Imigrasi itu.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan, dalam siaran pers, menyatakan, per Rabu (5/7) malam, tim masih bekerja "dan sejauh ini BELUM dapat menyimpulkan telah terjadi kebocoran data pribadi dalam jumlah yang masif seperti yang diduga."

"Kesimpulan ini diambil setelah dilakukan beberapa tahap pemeriksaan secara hati-hati terhadap data yang beredar."

[Gambas:Video CNN]

(lom/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER