Kawasan Riset Cibinong Sepi, Kepala BRIN Berdalih Peneliti WFA

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jul 2023 20:22 WIB
Tak banyak aktivitas dan peneliti yang tampak di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno BRIN, Cibinong. Apa dalih Kepala BRIN?
Salah satu aktivitas di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong. (CNN Indonesia/Chandra Erlangga)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menjelaskan penyebab Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sepi peneliti.

Ia berdalih para ilmuwan diperbolehkan kerja dari mana saja alias Work From Anywhere (WFA).

"Jadi kalau di BRIN kita menerapkan sistem kerja WFA. Itu sebabnya setiap pekerja tidak punya meja dan kursi," kata dia kepada wartawan usai peresmian Animalium di Cibinong, Jawa Barat, Rabu (5/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata dia, peneliti menggunakan laboratorium atau ruangan kerja di BRIN Cibinong hanya sesekali saja, di saat "mau ngelab saja."

Handoko menjelaskan biasanya peneliti yang sudah selesai melakukan penelitian menyimpan sampel saja, kemudian pergi dan meneliti di luar kantor.

Sebelumnya, Handoko bersama Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri meninjau langsung Laboratorium Genomik yang baru berdiri awal tahun ini, pada Rabu (5/7).

Menurut pantauan CNNIndonesia.com pada Selasa (27/6), tak banyak manusia yang hilir mudik di lobi utama Laboratorium Genomik.

Berdiri sekitar 10 menit, hanya mendapati 15 orang masuk secara bergantian ke gedung dan menukarkan kartu akses di pintu lobi.

Lab yang memiliki empat lantai ini terdiri dari fasilitas untuk riset berkaitan dengan genomik, science hayati, kesehatan, dan pertanian.

Di setiap lantainya terbagi beberapa fungsi. Untuk lantai bawah, lab dan ruangan reparasi sampel protein. Lantai dua digunakan untuk persiapan ekstraksi protein. Lantai tiga persiapan kultur dari sel dan jaringan. Lantai empat untuk WGS dan pemetaan data genom.

Kendati fasilitas diklaim lengkap, keempat lantai itu terbilang sepi. Di ruang WGS lantai empat, sama sekali tidak ada satu pun peneliti yang bekerja.

Koordinator Pelaksana Fungsi Laboratorium Genomic Sandi Sufiandi berkelit. Baginya, para periset disebut sudah memiliki jadwal yang sesuai dengan lini masa eksperimen mereka.

"Walaupun terlihat sepi tetapi sudah sesuai dengan perencanaan riset mereka, kapan akan eksperimen dan lain sebagainya dengan mengisi jadwal secara reguler kapan mengisi fasilitas lab," tuturnya kepada wartawan, Selasa (27/6).

[Gambas:Video CNN]

(can/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER