Territory Channel Manager Kaspersky Indonesia Dony Koesmandarin merespons kasus dugaan kebocoran 337 juta data masyarakat di Direktorat Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ia menjelaskan dugaan kebocoran data Nomor Induk Kependudukan (NIK) harus dilihat dari berbagai sisi. Di antaranya bagaimana melakukan proteksi data, baik itu lewat sumber daya manusia, teknologi maupun kebijakan.
"Kalau tiga ini tidak di-compare, fitur bagus tapi orangnya tidak bisa pakai, walaupun ada malware main klik saja," kata dia dalam Peluncuran Kaspersky Premium, Selasa (25/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pengelola data sudah mengetahui ada serangan malware, ia meminta jangan pernah meng-klik tautan tersebut. Selanjutnya, pengelola data juga harus mengkarantina dan menghapus malware yang sudah ada di perangkat.
"Jadi itu yang harus kita lakukan ke depan, tidak hanya government saja, tapi seluruh pengguna jasa atau bidang usaha harus melakukan itu. Jadi tidak hanya bicara fitur tapi juga bagaimana policy itu dibuat dan manusianya," tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 337 juta data masyarakat di Direktorat Dukcapil Kemendagri diduga mengalami kebocoran dan dijual di forum online hacker BreachForums.
Kebocoran itu diungkap oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto di media sosial pada Minggu (16/7).
Teguh menjelaskan data yang dipastikan bocor adalah nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor Kartu Keluarga (KK), tanggal lahir, alamat, nama ayah, nama ibu, NIK ibu, nomor akta lahir, nomor akta nikah dan lainnya.
"Kali ini yang bocor adalah data kita semua di Dukcapil sebanyak 337 juta data," tulis Teguh.
Direktur Jenderal (Dirjen) Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi sudah merespons dugaan kebocoran data yang menimpa pihaknya. Menurutnya, data yang disebar di BreachForums tersebut tidak sama dengan data yang ada di database Ditjen Dukcapil.
Berdasarkan data Kaspersky, perusahaan memblokir 505.879.385 serangan siber dari sumber online secara global pada 2022. Web Anti-Virus perusahaan juga memblokir 109.183.489 objek berbahaya yang unik, mencerminkan peningkatan 69 persen dibandingkan 2021.
Terkait lini produk terbaru ini, Kaspersky membaginya dalam tiga paket, yakni Kaspersky Standard, Kaspersky Plus, dan Kaspersky Premium.
Rentang paket yang diperbarui sekarang adalah platform agnostik, dan masing-masing menyediakan perlindungan untuk berbagai jenis perangkat di Windows, Mac, iOS, dan Android.
Paruh pertama 2023 diwarnai sederet kasus dugaan kebocoran data, mulai dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) hingga yang terbaru data masyarakat di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
Kebocoran data masih kerap menimpa sejumlah institusi di tanah air, meski Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) telah disahkan di pengujung tahun lalu.
Beberapa kasus kebocoran data besar yang menimpa tanah air pada 2023, di antaranya kasus kebocoran 18,5 juta data pengguna BPJS yang dijual di forum gelap seharga Rp153 juta.
Dalam sebuah unggahan di BreachForums pada Maret, penjahat siber Bjorka membocorkan 19,5 juta data dengan nama 'BPJS Ketenagakerjaan Indonesia 19 Million'.
Ia juga membagikan 100 ribu sampel yang berisi NIK, nama lengkap, tanggal lahir, alamat, nomor ponsel, alamat email, jenis pekerjaan, dan nama perusahaan.
Kemudian, pada Mei data milik Bank Syariah Indonesia juga diduga mengalami kebocoran. Pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto mengungkap BSI menjadi korban serangan siber modus pemerasan alias ransomware oleh peretas LockBit.
![]() |
Total data yg dicuri mencapai 1,5 TB, termasuk 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal dan layanannya, serta data pribadi nasabah serta informasi pinjamannya.
Selain dua kasus tersebut, baru-baru ini 34 juta data paspor warga RI diduga mengalami kebocoran. Sosok Bjorka diduga menjadi dalang dalam kejadian ini.
Terbaru, sebanyak 337 juta data masyarakat di Dukcapil Kemendagri diduga mengalami kebocoran dan dijual di forum online hacker BreachForums.
Data yang dipastikan bocor adalah nama, NIK, nomor KK, tanggal lahir, alamat, nama ayah, nama ibu, NIK ibu, nomor akta lahir, nomor akta nikah dan lainnya.
Alasan kebocoran data masih terjadi di halaman berikutnya...