Doddridge mengungkap es laut memiliki sejumlah peran penting bagi kelangsungan kehidupan di muka bumi.
Pertama, es membantu mengatur suhu dengan cara memantulkan panas matahari kembali ke ruang angkasa sehingga membantu mengatur suhu planet ini. Menurut dia jika es semakin sedikit, maka sinar matahari yang mengenai permukaan laut akan diserap dan bukannya dipantulkan ke luar angkasa.
"Hal ini mempercepat pemanasan di area tersebut, dan kehangatan tersebut kemudian terbawa ke seluruh dunia," kata Doddridge.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, siklus tahunan pembekuan dan pencairan mendorong arus global yang mengangkut air yang kaya nutrisi ke seluruh samudra, memberi makan ekosistem.
Es juga merupakan habitat bagi hewan seperti penguin dan anjing laut, dan sangat penting bagi makhluk yang lebih kecil seperti krill, yang memakan ganggang di bawah es selama musim dingin.
Para ilmuwan saat ini tengah mencari tahu apa yang menyebabkan penurunan tersebut. Apakah variabilitas alami atau perubahan iklim yang bertanggung jawab. Doddridge mengatakan kemungkinan besar penyebabnya adalah perubahan iklim.
"Ada orang yang mengatakan bahwa ini bisa jadi variabilitas alami. Tentu saja kami belum bisa memastikannya. Tapi itu sangat tidak mungkin," jelas Doddridge, mengutip ABC.
"Ini jelas merupakan jendela ke masa depan. Kita tahu bahwa seperti inilah dunia akan terlihat saat menghangat. Mungkin saja musim dingin berikutnya akan kembali. Kita bisa berharap. Saya tidak tahu apakah itu akan terjadi," imbuhnya.
Selain itu, para ilmuwan tidak mengetahui dari mana perubahan itu berasal - laut atau atmosfer.
Doddridge percaya hal ini disebabkan oleh perubahan suhu laut. Fisikawan es laut dari Divisi Antartika Australia berpendapat bahwa hal ini disebabkan oleh kombinasi dari perubahan atmosfer dan laut yang memanas.
"Seluruh sistem yang kita lihat, kita tahu bahwa sistem ini sangat terkait. Setiap perubahan pada salah satu komponen, bahkan di wilayah yang jauh atau mungkin dekat dengan wilayah yang Anda pelajari, akan berpengaruh pada keseluruhan sistem," kata Heil.
"Kita tahu bahwa ada lebih banyak energi saat ini dalam sistem cuaca kita, jadi mereka jelas dapat berkontribusi besar untuk menggerakkan es laut dan juga membawa rezim termodinamika yang berbeda ke es laut," ujarnya menambahkan.
Namun, Heil sepakat dengan Doddridge bahwa akar penyebabnya kemungkinan besar berasal dari aktivitas manusia.
"Pernyataan konsensus saat ini adalah bahwa hal ini sebagian besar disebabkan oleh kekuatan antropogenik yang menyebabkan lautan menghangat, atmosfer menjadi sangat terganggu dan mempengaruhi es laut," ujar dia.
Apapun itu, ia khawatir perubahan lebih lanjut dalam keseimbangan dapat memicu titik kritis yang sulit untuk dibalikkan.
"Kita mungkin akan berada dalam kondisi yang baru. Hal itu akan sangat mengkhawatirkan bagi keberlanjutan kondisi manusia di Bumi, saya kira. Saya pikir banyak orang yang memiliki jangka waktu yang terlalu panjang, mengatakan bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi mereka. Saya cukup yakin bahwa ini adalah sesuatu yang akan dialami oleh generasi saya," tutup dia.
![]() |