Studi Buktikan Bintang-bintang Memang 'Berkedip'

dmi | CNN Indonesia
Senin, 12 Feb 2024 09:42 WIB
Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa bintang memang sebetulnya berkelap-kelip dan bukan karena efek atmosfer.
Ilustrasi. Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa bintang memang sebetulnya berkelap-kelip dan bukan karena efek atmosfer. (Foto: Screenshoot via Instagram/@pussainsa_lapan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejak dulu banyak yang menyebutkan bintang di langit berkelap-kelip karena efek atmosfer Bumi. Ketika cahaya bintang memasuki atmosfer Bumi, udara akan membiaskan cahaya dengan tingkat yang berbeda tergantung kerapatannya.

Perubahan intensitas ini kemudian menyebabkan cahaya dari bintang berkelap-kelip jika dilihat dari Bumi.

Namun, sebuah studi terbaru mengungkap bahwa bintang memang sebetulnya berkelap-kelip dan bukan karena efek atmosfer. Bintang berkelap-kelip disebabkan oleh gelombang gas yang beriak di permukaannya yang tidak terlihat oleh teleskop yang berada di Bumi saat ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam sebuah studi baru yang terbit 27 Juli di jurnal Nature Astronomy, tim peneliti yang dipimpin Universitas Northwestern mengembangkan simulasi 3D pertama energi beriak dari inti bintang masif ke permukaan luarnya. Dengan menggunakan model-model baru ini, para peneliti menentukan, untuk pertama kalinya, berapa banyak bintang yang seharusnya berkelap-kelip.

Untuk pertama kalinya, tim juga mengubah gelombang gas yang beriak menjadi gelombang suara, memungkinkan pendengar untuk mendengar seperti apa bagian dalam bintang dan kelap-kelip seharusnya terdengar.

Evan Anders, pemimpin studi ini mengungkapkan gerakan di inti bintang meluncurkan gelombang seperti yang ada di lautan. Ketika gelombang tiba di permukaan, mereka membuatnya berkelap-kelip sedemikian rupa, sehingga para astronom dapat mengamatinya.

"Untuk pertama kalinya, kami telah mengembangkan model komputer yang memungkinkan kami untuk menentukan seberapa banyak sebuah bintang harus berkelap-kelip sebagai akibat dari gelombang ini," kata Evans, mengutip Science Daily, Kamis (10/8).

"Ini memungkinkan teleskop ruang angkasa di masa depan untuk menyelidiki daerah pusat di mana bintang menempa unsur-unsur yang kita andalkan untuk hidup dan bernafas," imbuhnya.

Kekacauan zona konveksi

Semua bintang memiliki zona konveksi atau tempat di mana energi dialirkan melalui proses konveksi. Untuk bintang masif (setidaknya sekitar 1,2 kali massa Matahari), zona konveksi ini berada di intinya.

"Konveksi di dalam bintang serupa dengan proses yang memicu badai petir. Udara yang didinginkan turun, menghangat, dan naik lagi. Ini adalah proses turbulen yang mengangkut panas," kata Anders.

Hal itu juga membuat gelombang, aliran air kecil yang menyebabkan cahaya bintang meredup dan menjadi lebih terang, menghasilkan kelap-kelip halus. Karena inti bintang masif tidak bisa dilihat, Anders dan tim berusaha membuat model konveksi tersembunyi.

Berdasarkan penelitian yang meneliti sifat-sifat konveksi inti yang bergolak, karakteristik gelombang, dan kemungkinan fitur-fitur pengamatan dari gelombang-gelombang tersebut, simulasi baru yang dilakukan tim ini menyertakan semua fisika yang relevan untuk memprediksi secara akurat bagaimana kecerlangan bintang berubah tergantung pada gelombang yang dihasilkan oleh konveksi.

Setelah konveksi menghasilkan gelombang, gelombang tersebut memantul di dalam bintang yang disimulasikan. Sementara, beberapa gelombang akhirnya muncul ke permukaan bintang untuk menghasilkan efek kelap-kelip, gelombang lain terperangkap dan terus memantul.

Untuk mengisolasi gelombang yang meluncur ke permukaan dan menciptakan kelap-kelip, Anders dan timnya membuat filter yang menjelaskan bagaimana gelombang memantul di dalam simulasi.

"Kami pertama-tama menempatkan lapisan peredam di sekitar bintang --seperti dinding empuk yang Anda miliki di studio rekaman-- sehingga kami dapat mengukur dengan tepat bagaimana konveksi inti membuat gelombang," jelas Anders.

[Gambas:Video CNN]



Alunan Musik Bintang-bintang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER