Beriklim Tropis Basah, Kenapa Hawaii Bisa Dilanda Kebakaran Hebat?

CNN Indonesia
Sabtu, 12 Agu 2023 18:10 WIB
Peneliti mengungkap kebakaran di Maui, Hawaii dipicu oleh kombinasi angin kencang dan kondisi kering, dan dipersulit oleh geografis pulau itu.
Ilustrasi. Sedikitnya 67 orang meninggal dunia imbas kebakaran dahsyat di Maui, Hawaii. (Foto: REUTERS/MARCO GARCIA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kebakaran hutan dan lahan melanda Maui, Hawaii sejak Selasa (8/8). Sedikitnya 67 orang meninggal dunia imbas kebakaran dahsyat itu.

Kebakaran hebat yang melanda Hawaii dalam beberapa hari terakhir itu membuat rasa penasaran ilmuwan. Jennifer Marlon, seorang ilmuwan dan dosen di Yale Shcool of the Environment mengaku heran mendengar kebakaran hutan yang parah di Hawaii.

"Sangat aneh mendengar kebakaran hutan yang parah di Hawaii, sebuah pulau iklim tropis basah, tapi keanehan itu menjadi lebih umum karena perubahan iklim," kata Merlon, mengutip CNN, Sabtu (12/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebakaran ini dipicu oleh kombinasi angin kencang dan kondisi kering, dan dipersulit oleh geografis pulau itu. Kebakaran ini merupakan salah satu yang paling mematikan dalam sejarah modern Amerika Serikat.

Kebakaran hutan di Maui telah menempati peringkat kedua paling mematikan dalam 100 tahun terakhir, setelah kebakaran Camp di California, yang menewaskan 85 orang pada November 2018.

"Bagi kami yang menangani masalah ini, hal ini hanya membuat kami muak," kata Clay Trauernicht, asisten spesialis yang mempelajari kebakaran tropis di Universitas Hawaii di Manoa.

Hawaii merupakan salah satu negara beriklim tropis basah di dunia dan bisa dikatakan jarang mengalami kebakaran hutan dahsyat. Lalu, apa sebetulnya faktor-faktor yang membuat kebakaran hutan hebat di Maui baru-baru ini? 

Kekeringan parah

Salah satu faktor yang membuat kebakaran di Maui kian hebat adalah kekeringan yang berkontribusi menyebarkan api. Monitor Kekeringan AS menyebutkan kekeringan di Hawaii selama seminggu terakhir semakin memburuk dan menyebabkan kebakaran kian menyebar.

Kondisi kekeringan parah di Maui meningkat menjadi 16 persen dari 5 persen minggu lalu, sementara tingkat kekeringan sedang di seluruh negara bagian melonjak menjadi 14 persen dari 6 persen.

Mengutip CNN, lahan dan vegetasi yang kering dapat menjadi bahan bakar bagi kebakaran hutan, yang kemudian dapat dengan cepat berubah menjadi mematikan jika angin kencang menghembuskan kobaran api ke arah masyarakat.

"Ini lebih merupakan masalah (lahan dan vegetasi yang menjadi) bahan bakar daripada masalah iklim, yang berarti itu adalah masalah yang dapat kita atasi," kata Trauernicht, Jumat (11/8).

"Ada tindakan nyata yang bisa kami ambil yang akan mengurangi risiko sesuatu seperti ini terjadi di masa depan," tambahnya.

Menurutnya ada langkah-langkah seperti mengurangi vegetasi yang rentan api dan dukungan untuk penggunaan lahan pertanian.

"Ini adalah prioritas ketika api sedang berkobar. Namun pada saat itu, sudah terlambat," ujar dia.

Para ilmuwan sedang mencari tahu bagaimana krisis iklim akan mempengaruhi kondisi Hawaii, sementara mereka mengatakan kekeringan akan menjadi lebih buruk seiring meningkatnya suhu global. Suhu yang lebih hangat meningkatkan jumlah air yang dapat diserap atmosfer dan kemudian membuat kering lahan.

Merujuk Penilaian Iklim Nasional AS Keempat yang terbit 2018, kekeringan akan menjadi lebih ekstrem dan umum terjadi di Hawaii dan pulau-pulau Pasifik lainnya. Curah hujan secara umum telah menurun di Hawaii dari waktu ke waktu, dengan jumlah hari kering meningkat.

Para ilmuwan pada 2021 menyatakan krisis iklim menyebabkan kekeringan yang sebelumnya mungkin hanya terjadi setiap satu dekade sekali, kini terjadi 70 persen lebih sering.

[Gambas:Video CNN]



Efek Badai Dora hingga Penggunaan Lahan yang Berubah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER