Ahli Temukan Kawah Terbesar Dunia Bekas Hantaman Asteroid

CNN Indonesia
Selasa, 15 Agu 2023 18:07 WIB
Peneliti meyakini kawah di Australia merupakan hasil tumbukan asteroid raksasa yang pernah ditemukan di Bumi.
Ilustrasi. Peneliti ungkap kawah hasil hantaman asteroid berdiameter 520 Km. (Foto: iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Temuan baru menunjukkan struktur raksasa yang kemungkinan kawah hasil hantaman asteroid ke Bumi terkubur di Australia bagian tenggara. Peneliti meyakini itu merupakan yang terbesar yang pernah ditemukan di Bumi.

Andrew Glickson, ahli geologi sekaligus antropolog di Australia Nasional University, mengungkapkan kawah itu terkubur jauh di dalam bumi di New South Wales, Australia.

Kendati begitu, dalam studinya yang diunggah di jurnal Tectonophysics, Andrew menyebut kawah meteorit besar yang disebut struktur Deniliquin itu masih harus diuji lebih lanjut dengan pengeboran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benda langit ini memiliki diameter hingga 520 kilometer. Ukuran itu melebihi struktur tumbukan Vredefort selebar hampir 300 kilometer di Afrika Selatan, yang hingga saat ini dianggap sebagai terbesar di dunia.

Jejak sejarah awal Bumi

Dalam studinya, Andrew menuliskan bahwa selama ini "sejarah 'pegeboman' Bumi oleh asteroid sebagian besar tersembunyi."

Ada beberapa alasan untuk ini, yang pertama adalah erosi: proses ketika gravitasi, angin, dan air secara perlahan mengikis material daratan seiring berjalannya waktu.

Ketika asteroid menabrak Bumi, benda langit itu akan menciptakan kawah dengan inti yang terangkat. Hal ini mirip dengan tetesab air.

Kubah yang terangkat ke atas ini merupakan karakteristik utama dari struktur tumbukan yang besar. Namun, kubah ini dapat terkikis selama ribuan hingga jutaan tahun, sehingga strukturnya sulit untuk diidentifikasi.

Asteroid juga dapat terkubur oleh sedimen seiring berjalannya waktu atau struktur-struktur tersebut dapat menghilang akibat subduksi, di mana lempeng tektonik dapat bertabrakan dan meluncur di bawah satu sama lain ke dalam lapisan mantel Bumi.

Meskipun demikian, penemuan-penemuan geofisika baru menemukan tanda-tanda struktur tumbukan yang dibentuk oleh asteroid yang mungkin diameternya mencapai puluhan kilometer. Hal ini menandai perubahan paradigma dalam pemahaman mengenai bagaimana Bumi berevolusi selama ribuan tahun.

"Penemuan-penemuan ini termasuk penemuan perintis tentang 'ejecta' tumbukan, yaitu material yang terlontar dari kawah saat tumbukan," kata Andrew dikutip dari Live Sciencem, Selasa (15/8).

Para peneliti menduga lapisan tertua dari ejecta (benda yang terlontar) ini, ditemukan dalam sedimen awal daratan, dan menandakan akhir hujan meteor besar-besaran yang terjadi di Bumi.

Bukti terbaru menunjukkan Bumi dan planet-planet lain di Tata Surya mengalami hujan meteor yang hebat hingga sekitar 3,2 miliar tahun lalu.

Beberapa dampak besar berkorelasi dengan peristiwa kepunahan massal.

Sebagai contoh, hipotesis Alvarez, yang dinamai menurut nama ayah dan anak ilmuwan Luis dan Walter Alvarez, menjelaskan bagaimana dinosaurus non-unggas dimusnahkan akibat hantaman asteroid besar sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Struktur Deniliquin

Benua Australia dan benua pendahulunya, Gondwana, telah menjadi target dari berbagai tumbukan asteroid.

Tabrakan-tabrakan tersebut telah menghasilkan setidaknya 38 struktur tumbukan yang telah dikonfirmasi dan 43 struktur tumbukan potensial, mulai dari kawah yang relatif kecil hingga struktur besar dan terkubur seluruhnya.

Ketika asteroid besar menghantam Bumi, kerak Bumi merespons dengan pantulan elastis sementara yang menghasilkan kubah di tengah.

Kubah semacam itu perlahan-lahan bisa terkikis dan atau terkubur seiring berjalannya waktu. Para peneliti beranggapan hal ini kemungkinan merupakan satu-satunya yang tersisa dari struktur tumbukan aslinya.

Waktu hantaman ke Bumi di halaman berikutnya...



Kapan Asteroid Terbesar Hantam Bumi?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER