Kubah-kubah tersebut mewakili "zona akar" yang berada di dalam tanah dari suatu tumbukan.
Contoh yang terkenal adalah struktur tumbukan Vredefort dan kawah Chicxulub selebar 170 kilometer di Meksiko. Hantaman asteroid ini dipercaya menjadi penyebab kepunahan dinosaurus.
Keberadaan struktur Deniliquin pertama kali mengemuka tahun 1995 oleh Tony Yeates, yang juga ikut menulis studi terbaru ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari tahun 1995 sampai 2000, Tony mengungkapkan pola magnetik di bawah Cekungan Murray di New South Wales kemungkinan mewakili struktur tumbukan yang sangat besar dan terkubur.
Analisis data geofisika yang diperbarui di wilayah tersebut antara tahun 2015 dan 2020 mengonfirmasi keberadaan struktur berdiameter 520 kilometer dengan kubah yang terdefinisi secara seismik di pusatnya.
Struktur Deniliquin memiliki semua fitur yang diharapkan dari struktur tumbukan berskala besar. Sebagai contoh, analisis magnetik di area tersebut menunjukkan pola riak simetris di kerak bumi di sekitar inti struktur.
Hal ini kemungkinan besar dihasilkan selama tumbukan karena suhu yang sangat tinggi menciptakan gaya magnet yang kuat. Zona magnetik rendah di tengah berhubungan dengan deformasi sedalam 30 kilometer di atas kubah mantel yang terdefinisi secara seismik.
Bagian atas kubah ini sekitar 10 kilometer lebih dangkal dari bagian atas mantel regional.
Pengukuran magnetik juga menunjukkan bukti adanya "patahan radial" atau patahan yang memancar dari pusat struktur tumbukan besar.
Hal ini juga disertai dengan anomali magnetik kecil menyerupai 'tanggul' batuan beku dan merupakan lembaran-lembaran magma yang diinjeksikan ke dalam rekahan pada batuan yang sudah ada sebelumnya.
Patahan radial dan lembaran batuan beku terbentuk di dalamnya, merupakan ciri khas struktur tumbukan besar yang dapat ditemukan pada struktur Vredefort dan struktur tumbukan Sudbury di Kanada.
Lihat Juga : |
Saat ini, sebagian besar bukti dampak Deniliquin didasarkan pada data geofisika yang diperoleh dari permukaan.
Untuk membuktikan tumbukan, peneliti harus mengumpulkan bukti fisik dari guncangan yang hanya dapat diperoleh dengan melakukan pengeboran jauh ke dalam struktur.
Struktur Deniliquin kemungkinan besar terletak di bagian timur benua Gondwana, sebelum akhirnya terpecah menjadi beberapa benua termasuk benua Australia.
Dampak yang menyebabkannya terjadi selama apa yang dikenal sebagai peristiwa kepunahan massal Ordovisium Akhir.
"Secara khusus, saya pikir hal itu mungkin telah memicu apa yang disebut tahap glasiasi Hirnantian, yang berlangsung antara 445,2 dan 443,8 juta tahun yang lalu, dan juga didefinisikan sebagai peristiwa kepunahan Ordovisium Silurian," kata Andrew dikutip dari Space.
Glasiasi (peristiwa pembekuan) dan kepunahan massal yang sangat besar ini melenyapkan sekitar 85 persen spesies di planet ini, lebih dari dua kali lipat skala dampak Chicxulub yang membunuh dinosaurus.
Ada kemungkinan struktur Deniliquin lebih tua dari peristiwa Hirnantian, dan mungkin berasal dari zaman Kambrium awal (sekitar 514 juta tahun yang lalu).
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan sampel untuk menentukan usia pasti dari struktur tersebut. Hal ini memerlukan pengeboran lubang yang dalam ke pusat magnetiknya dan penanggalan material yang diekstraksi.
Diharapkan studi lebih lanjut tentang struktur tumbukan Deniliquin akan memberi cahaya baru pada sifat Bumi Paleozoikum awal.