Chandrayaan-3 Sukses Mendarat di Bulan, India Digdaya atas Rusia?

CNN Indonesia
Rabu, 30 Agu 2023 11:34 WIB
Misi pendaratan ke Bulan yang dilakukan India lewat Chandrayaan-3 sukses, sedangkan Rusia gagal. Apa artinya lebih digdaya dari Rusia?
Ilustrasi. Rusia kalah dari India dalam perlombaan ke Bulan. (Foto: AP)

India memiliki rencana untuk mengirim astronautnya sendiri ke orbit dalam beberapa tahun ke depan, sementara China telah mengumumkan rencana untuk mengirim astronautnya ke permukaan bulan pada 2030-an.

Kendaraan penjelajah Bulan milik China masih aktif menjelajahi sisi jauh Bulan, satu-satunya negara yang sejauh ini telah menempatkan pendarat di sana.

Dalam kemitraan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), AS, Eropa, Jepang, dan Kanada juga terus bergerak maju dalam eksplorasi ruang angkasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah bertahun-tahun mengalami penundaan dan pembengkakan biaya, misi Artemis I akhirnya diluncurkan tahun lalu dan NASA telah menamai kru Artemis II yang mencakup seorang astronaut Kanada.NASA berencana mengembalikan manusia ke Bulan dalam beberapa tahun mendatang, sesuatu yang belum pernah terjadi sejak pendaratan Apollo terakhir pada 1972.

Negara-negara ini juga terus meluncurkan satelit dan pesawat ruang angkasa lainnya. Sementara itu, NASA terus mengoperasikan kendaraan penjelajah di Mars.

Perusahaan kedirgantaraan milik Elon Musk, SpaceX telah menjadi mitra NASA selama bertahun-tahun. Perusahaan juga telah mengirimkan pasokan dan kru ke ISS.

Mereka juga mengembangkan pendarat bulan untuk NASA, seperti halnya tim yang dipimpin oleh miliarder Jeff Bezos, Blue Origin.Beberapa perusahaan kecil berpartisipasi dalam kontrak untuk menyediakan pesawat ruang angkasa dan layanan untuk eksplorasi bulan, sebagai dorongan tanpa henti ke ruang angkasa di berbagai bidang.

Kegagalan Rusia

Rusia adalah satu pengecualian. Alih-alih berkembang, program antariksanya justru mengalami kemunduran selama beberapa tahun.

Program yang dulunya hebat ini mulai hancur setelah runtuhnya Uni Soviet dan kemundurannya kini tampak semakin cepat.Kosmonot Sergei Krikalev terdampar di stasiun ruang angkasa Mir selama hampir setahun karena runtuhnya Uni Soviet dan kekacauan yang mengikutinya.

Program mereka bisa dibilang diselamatkan oleh AS, yang mendukung stasiun ruang angkasa Mir dan membawa Rusia ke dalam program ISS, dengan uang tunai untuk layanan dan kontrak untuk memproduksi modul inti dan peralatan lainnya.

"Jangan salah, Rusia juga telah menjadi mitra utama dalam program ISS. Mereka telah menyediakan transportasi kru dan kargo (termasuk untuk kru saya selama Ekspedisi-10), saat pesawat ulang-alik dihentikan setelah kecelakaan Columbia," kata Chiao.

Hingga saat ini, roket dan pesawat ruang angkasa Rusia termasuk yang paling aman dan dapat diandalkan. Namun, masa depan program luar angkasa Rusia kini diragukan, di tengah pemotongan anggaran yang terus berlanjut, dugaan korupsi, politisasi dan kurangnya tenaga kerja profesional muda di bidang ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah mengalami kegagalan pesawat dan peluncur antariksa Soyuz dan Progress, termasuk pembatalan peluncuran Soyuz MS-10 pada 2018 yang mengangkut astronot AS Nick Hague.

Luna-25 hanyalah misi yang terbaru dari serangkaian kegagalan tersebut. Untungnya, tidak ada satu pun dari kegagalan ini yang mengakibatkan kematian atau cedera.

"Program luar angkasa Rusia yang terbengkalai mencerminkan kondisi negara itu sendiri, termasuk kinerja militer Rusia yang sangat buruk dalam perangnya melawan Ukraina," tuturnya.

Alih-alih membuat negaranya menjadi adidaya, justru membuat Rusia tidak lagi menjadi "kekuatan besar".Putin justru menunjukkan kepada dunia betapa buruknya kemunduran Rusia.



(can/dmi)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER