Dua operator seluler, XL Axiata dan Smartfren dikabarkan berencana merger unit bisnisnya di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengaku sudah ada pertemuan antara kedua perusahaan itu dengan Menkominfo Budi Arie Setiadi.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Kominfo, Usman Kansong. Namun ia irit bicara mengenai pertemuan itu.
"Ya sudah ada pembicaraan (mengenai merger). Saya kira mereka masing-masing sudah bicara dengan Menkominfo. Yang saya tahu Smartfren sudah ketemu dengan Menkominfo. Pihak satunya lagi (XL) sudah ketemu," kata Usman saat ditemui di bilangan Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com sudah mengonfirmasi kepada XL Axiata dan Smartfren ihwal laporan tersebut. Namun hingga berita ditulis belum mendapat respons.
Lebih lanjut ia mengamini kalau pemerintah ingin mengurangi kompetisi agar industri telekomunikasi di dalam negeri sehat dan tak ada perang tarif.
Bahkan, Usman menyebut pemerintah siap menjadi mak comblang alias perantara, agar kedua operator itu segera bergabung.
"Kemudian jika sudah terjadi kesepakatan, lembaga akan menjadi penghulu supaya industrinya sehat," tuturnya.
Usman menjelaskan saat ini terjadi kompetisi banting-bantingan harga. Dampaknya, membuat operator seluler mengeluh lantaran tarif seluler semakin murah.
"Tapi ini (merger) jadi sarana bagi kita untuk mengurangi kompetisi, meningkatkan kolaborasi," tambahnya.
Menurutnya, apabila dua operator seluler ini jadi merger, hal ini sekaligus untuk menghindari upaya monopoli.
Sebelumnya, tersiar kabar Axiata dan Sinar Mas, pemilik PT XL Axiata dan PT Smartfren tengah bernegosiasi menggabungkan kedua operator seluler tersebut ke dalam satu perusahaan.
Menurut laporan Bloomberg, sumber yang mengetahui informasi tersebut, pemilik PT XL Axiata dan PT Smartfren Telecom sedang bekerja sama dengan penasihat mereka untuk mempertimbangkan potensi transaksi.