Menelusuri Jejak-jejak Arkeologis Yesus Kristus

CNN Indonesia
Selasa, 12 Des 2023 07:50 WIB
Jejak-jejak soal Isa Almasih atau Yesus Kristus diungkap oleh para arkeolog. Simak daftarnya.
Ilustrasi. Jejak-jejak soal Isa Almasih atau Yesus Kristus diungkap oleh para arkeolog. (Foto: iStockphoto/thanasus)

Sejumlah ahli bersikap netral terhadap pertanyaan tentang tempat kelahiran Kristus, bukti fisik terlalu sulit untuk dibuat keputusan.

Jika jejak Yesus yang asli telah menjadi dingin di Betlehem, jejak tersebut menjadi lebih hangat 65 mil ke utara di Galilea, daerah perbukitan di Israel bagian utara.

Seperti yang ditunjukkan oleh nama "Yesus dari Nazaret" dan "Yesus orang Nazaret", Yesus dibesarkan di Nazaret, sebuah desa pertanian kecil di Galilea selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yesus menyebrangi Sungai Yordan

Mengutip National Geographic, ketika Yesus berusia 30 tahun, Ia menyeberangi Sungai Yordan bersama Yohanes Pembaptis, dan menurut catatan Perjanjian Baru, ia mengalami sebuah pengalaman yang mengubah hidupnya.

Saat itu, ia dikisahkan Bangkit dari air, melihat Roh Allah turun ke atas-Nya "seperti burung merpati" dan mendengar suara Allah yang menyatakan, "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."

Perjumpaan ilahi ini meluncurkan Yesus dalam sebuah misi penginjilan dan penyembuhan yang dimulai di Galilea dan berakhir, tiga tahun kemudian, dengan eksekusi-Nya di Yerusalem.

Salah satu perhentian pertama-Nya adalah Kapernaum, sebuah kota nelayan di tepi barat laut danau air tawar yang besar. Di sini Yesus bertemu dengan para nelayan yang menjadi pengikut-Nya yang pertama.

Tepat di luar gerbang terdapat sebuah gereja modern yang aneh, dengan delapan pilar yang menyerupai pesawat luar angkasa yang melayang di atas tumpukan reruntuhan.

Ini adalah Monumen Santo Petrus, yang ditahbiskan pada tahun 1990 sebagai salah satu penemuan terbesar yang dibuat selama abad ke-20 oleh para arkeolog yang menyelidiki Yesus dalam sejarah.

Dari tempat bertenggernya yang unik, gereja ini menawarkan pemandangan danau yang menakjubkan, tetapi semua mata tertuju ke bagian tengah bangunan, di mana pengunjung dapat mengintip dari balik pagar dan melalui lantai kaca ke dalam reruntuhan gereja segi delapan yang dibangun sekitar 1.500 tahun yang lalu.

Ketika para arkeolog Fransiskan menggali di bawah struktur pada tahun 1968, mereka menemukan bangunan itu dibangun di atas sisa-sisa rumah abad pertama. Ada bukti bahwa rumah pribadi ini telah diubah menjadi tempat pertemuan umum dalam waktu singkat

Perahu Yesus

Salah satu temuan yang juga menjadi bukti penting jejak kehidupan Yesus adalah sebuah perahu yang ditemukan di tepi Danau Galilea.

Para arkeolog yang memeriksa kapal tersebut menemukan artefak yang berasal dari era Romawi di dalam dan di samping lambung kapal. Pengujian karbon 14 kemudian mengkonfirmasi usia perahu tersebut berasal dari masa hidup Yesus.

Kini, perahu yang berharga itu kini menjadi kebanggaan di sebuah museum di kibbutz, di dekat perahu itu ditemukan. Berukuran lebar tujuh setengah kaki dan panjang 27 kaki, perahu ini dapat menampung 13 orang, meskipun tidak ada bukti Yesus dan Dua Belas Rasulnya menggunakan perahu ini.

Penelusuran Situs-situs Kuno

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER