MEET THE GEEK

Thomas dan Kisah 'Indiana Jones' yang Menuntun pada Manusia Hobbit

CNN Indonesia
Jumat, 06 Okt 2023 17:30 WIB
Sudah 20 tahun temuan manusia hobbit NTT mengguncang komunitas pengkaji evolusi manusia. Thomas Sutikna, sang penemu, pun berkisah soal misterinya.
Homo floresiensis temuan tim arkeologi Thomas dkk. (CNNIndonesia/Windratie)

Pasca-publikasi manusia hobbit ke berbagai negara, nama Thomas terbilang harum di bidang penelitian benda purbakala. Terlebih, itu jadi yang pertama buat arkeolog Indonesia menjadi penemuan yang gemilang di era modern.

Ia pun kebanjiran panggilan untuk mengisi workshop dan seminar. Dari segi jejaring, ia mengaku hal ini berdampak signifikan ketimbang sebelum menerbitkan penemuan ini.

Hasilnya, Thomas punya kesempatan untuk membuat publikasi lebih banyak lagi dan bisa berkiprah di dunia arkeologi lebih luas lagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya menempatkan Indonesia pada sebagai negara yang dari segi scientific berkaitan dengan arkeologi tidak main-main," tutur penerima Thomas penerima Thomson-Reuters Highly Cited Researchers, London, Inggris 2014-2016, itu.

Pada akhirnya, ia bisa menempuh studi S3 di Universitas Wollongong, Australia. Ia kemudian lulus dan menjadi pembimbing mahasiswa S3 di sana.

Lembali ke Indonesia pada 2021, ia bergabung dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk berkarier di lembaga riset raksasa ini.

Di BRIN, Thomas mengaku memiliki banyak program dalam beberapa waktu ke depan untuk mempertahankan networking dengan penelitian dan pengembangsn di wilayah Flores ini.

"Flores ini baru satu situs hanya di situs Liang Bua kita belum menemukan situs-situs lain. Kalau seandainya Homo Floresiensis ini bisa sampai Flores kemungkinan tempat-tempat lain juga ada, ini sedang kita survei dan jajakin supaya ketemu di tempat lain juga sehingga lebih mudah kita lakukan analisis ataupun menarik sebuah simpulan yang lebih komprehensif," tuturnya.

Kini, Thomas yang menerima pengragaan Field Discovery Award dari Shanghai Archaeology Forum (SAF) , Shanghai, China, 2017 berharap generasi selanjutnya bisa menerima tongkat estafet penelitian di wilayah Flores.

Pasalnya, penelitian ini terbilang langka dan menjadi penemuan besar dalam sejarah arkeologi dalam negeri.

Ia mengaku kalau setiap tahunnya tim selalu membawa mahasiswa dari beberapa universitas secara bergantian agar nantinya mereka yang akan mengambil alih riset mereka.

(can/arh)

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER