Noel Castree, seorang Profesor Bidang Kemasyarakatan & Lingkungan, Universitas Teknologi Sydney mengatakan bahwa pernyataan Guterres mengenai "pendidihan global" terlalu berlebihan.
"Pada satu sisi, 'pendidihan global' jelas berlebihan, meskipun musim panas yang ekstrem dan kebakaran selama musim panas di utara. Namun sekali lagi, 'global warming' sekarang ini adalah deskripsi yang terlalu jinak," kata Noel, mengutip The Conversation.
"Para ilmuwan iklim terkemuka telah mendorong agar istilah 'global heating' lebih dipilih. Demikian pula, frasa seperti 'krisis iklim' belum mendapatkan daya tarik di kalangan elite maupun masyarakat awam. Hal ini dikarenakan banyak dari kita yang masih merasa belum melihat krisis ini dengan mata kepala sendiri," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Namun, hal ini sedang berubah. Dalam beberapa tahun terakhir, cuaca ekstrem dan peristiwa terkait telah melanda banyak negara. Frasa yang dulunya abstrak kini menjadi nyata di dunia nyata, baik di negara maju maupun negara berkembang.
Skeptisisme terhadap iklim juga telah berkurang. Lebih sedikit orang yang meragukan ilmu pengetahuan dasar dibandingkan dengan periode panjang skeptisisme yang dibuat-buat di negara-negara Barat.
Dalam konteks ini, kita dapat melihat "pendidihan global" sebagai ekspresi keprihatinan kemanusiaan yang didukung oleh ilmu pengetahuan yang ketat yang menunjukkan bahwa situasi terus memburuk.
Ada risiko dalam memperingatkan bencana. Orang-orang yang tidak memperhatikan berita tersebut mungkin akan mematikannya jika bencana yang diprediksi tidak terjadi.
Atau peringatan tersebut dapat menambah kecemasan iklim dan membuat orang merasa tidak ada harapan sehingga tidak ada gunanya bertindak.
Menurut Noel, risiko lain menanti. Bahasa bencana sering kali memiliki nuansa moral - dan, seperti yang kita semua tahu, kita tidak suka diberitahu apa yang harus dilakukan.
"Ketika kita mendengar frasa seperti 'pendidihan global' dalam konteks seorang pejabat terkemuka yang mendesak kita untuk berbuat lebih banyak, lebih cepat, hal ini bisa membuat kita gusar," jelasnya.