Ahli Ramai-ramai Tepis Klaim Situs Gunung Padang Bangunan Tertua Dunia

CNN Indonesia
Rabu, 20 Des 2023 07:53 WIB
Para arkeolog lokal dan internasional ramai-ramai membantah laporan yang mengklaim situs Gunung Padang sebagai piramida tertua di dunia.
Peneliti Danny Hilman menunjukkan batuan di Gunung Padang, 2014. (Gilang Fauzi)

Tim peneliti melaporkan sampel tanah yang diambil dari material bukit jauh di bawah situs tersebut berumur 27 ribu hingga 16 ribu tahun, dan penambahan selanjutnya diperkirakan berusia sekitar 8 ribu tahun.

Mereka kemudian menyimpulkan Gunung Padang memiliki bukti jelas bahwa pembangunan piramida itu dapat ditelusuri kembali ke 25 ribu tahun atau lebih.

Namun, klaim tersebut ditolak oleh Dibble dan lainnya. Mereka menyatakan Hilman dan tim tidak memberikan bukti material yang terkubur itu adalah buatan manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ahli mengatakan benda tersebut mungkin berusia lebih dari 20 ribu tahun, tapi kemungkinan berasal dari alam karena tidak ada bukti keberadaan manusia, seperti kerangka atau artefak di dalam tanah.

"Jika Anda pergi ke Istana Westminster dan menjatuhkan inti tujuh meter ke dalam tanah dan mengambil sampel tanah, Anda mungkin memperkirakan umurnya adalah 40.000 tahun," kata Dibble.

"Namun bukan berarti Istana Westminster dibangun 40.000 tahun lalu oleh manusia purba. Artinya, ada karbon di bawah sana yang berumur 40.000 tahun. Sungguh luar biasa makalah ini diterbitkan."

Hilman kemudian membalas bahwa "pengamatan yang menjadi landasan penelitian kami didukung oleh analisis paparan yang cermat, penebangan dinding parit, studi pengeboran inti, dan survei geofisika yang komprehensif dan terintegrasi," katanya.

Hal ini tidak diterima oleh peneliti lain.

"Klaim ini melibatkan lompatan besar dari data yang mereka miliki, yang paling menarik, menuju kesimpulan besar tentang piramida yang terkubur jauh di bawah tanah," kata Farley.

"[Studi] ini benar-benar lemah dan saya pikir sangat masuk akal jika makalah ini diselidiki. [Makalah] itu tidak layak untuk dipublikasikan dan saya tidak akan terkejut jika akhirnya ditarik kembali," sindirnya.

Bukan piramida

Selain pakar Barat, kritik juga disampaikan arkeolog senior Indonesia, Truman Simanjuntak. Direktur Center for Prehistoric and Austronesian Studies (CPAS) ini menyebut situs Gunung Padang bukan piramida, melainkan punden berundak.

"Gunung padang bukan piramid tapi punden berundak, salah satu unsur budaya megalitik yang difungsikan sebagai sarana pemuliaan roh leluhur," kata dia, saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Truman menjelaskan situs Gunung Padang dibangun dengan kearifan para leluhur yang memanfaatkan kontur bukit sebagai undakan-undakan yang merepresentasikan tingkat kesakralan.

Menurut dia undakan-undakan ditempatkan sarana-sarana pemuliaan dengan memanfaatkan columnar joint yang tersedia sebagai menhir, batas-batas ruang upacara, bahkan fungsi teknis melindungi undakan tertentu dari longsoran.

"Klaim ada ruangan di dalam bukit dengan tahapan-tahapan pembangunannya sama sekali tidak didukung data arkeologi, jadi tanpa campur tangan manusia. Kaitan dengan itu, klaim umur bangunan sejak lebih 20 ribu tahun tidak berdasar," ujar dia.

Truman juga menegaskan bahwa leluhur megalitik Nusantara tidak mengenal membangun ruang bawah tanah untuk fungsi profan apalagi sakral. Mereka memanfaatkan gua-gua alam jika mereka butuh ruang tertutup untuk hidup.

Menurut dia, untuk menarik suatu kesimpulan atau interpretasi perlu kehati-hatian.

Suatu konstruksi teori atau interpretasi arkeologi harus didukung data dan fakta, antara lain data spesifik (artefaktual, ekofaktual, dan fitur); data kontekstual ( temuan asosiasi, stratigrafi, dll.); serta data konteks keruangan kawasan dan global.

"Klaim itu tidak memenuhi dasar ini. Punden berundak Gunung Padang sama dengan punden lainnya di Jawa Barat dan Indonesia umumnya."

"Tinggalan megalitik untuk pemujaan yang berkembang sejak sekitar awal-awal masehi dan berlanjut seiring waktu, serta hingga kini di daerah tertentu masih bertahan," pungkasnya.

(tim/dmi)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER