Gugatan surat kabar tersebut muncul seiring dengan meningkatnya jumlah tuntutan hukum yang diajukan terhadap OpenAI atas pelanggaran hak cipta.
Perusahaan ini telah digugat oleh beberapa penulis - termasuk komedian Sarah Silverman - yang mengatakan bahwa buku-buku mereka digunakan untuk melatih model AI OpenAI tanpa izin dari mereka.
Pada bulan Juni, lebih dari 4.000 penulis menandatangani surat kepada CEO OpenAI dan perusahaan teknologi lainnya yang menuduh mereka melakukan praktik eksploitasi dalam membangun chatbot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring berkembangnya teknologi AI, kekhawatiran yang berkembang atas penggunaannya juga memicu pemogokan buruh dan tuntutan hukum di industri lain, termasuk Hollywood.
Sarah Kreps, Direktur Institut Kebijakan Teknologi Universitas Cornell mengatakan berbagai pemangku kepentingan menyadari teknologi dapat mengganggu seluruh model bisnis mereka, namun pertanyaannya adalah bagaimana cara menanggapinya.
Kreps mengatakan ia setuju The New York Times menghadapi ancaman dari chatbots ini. Namun, dia juga berpendapat penyelesaian masalah ini sepenuhnya akan menjadi perjuangan yang berat.
"Ada begitu banyak model bahasa lain di luar sana yang melakukan hal yang sama," katanya.
Gugatan yang diajukan mengutip contoh-contoh GPT-4 OpenAI yang menampilkan sebagian besar artikel berita dari Times, termasuk investigasi pemenang Hadiah Pulitzer ke dalam industri taksi di New York City yang membutuhkan waktu 18 bulan untuk menyelesaikannya.
Ia juga mengutip hasil dari Bing Chat - yang sekarang disebut Copilot - yang menyertakan kutipan kata demi kata dari artikel-artikel Times.
The Times tidak mencantumkan ganti rugi spesifik yang mereka tuntut, tetapi mengatakan tindakan hukum tersebut "meminta tanggung jawab miliaran dolar dalam bentuk ganti rugi hukum dan aktual yang mereka miliki" karena telah menyalin dan menggunakan karyanya.
Ia juga meminta pengadilan memerintahkan perusahaan-perusahaan teknologi tersebut untuk menghancurkan model-model AI atau kumpulan data yang menggunakan karyanya.
The News/Media Alliance, sebuah kelompok usaha yang mewakili lebih dari 2.200 organisasi media, mendukung langkah yang diambil oleh Times pada hari Rabu.
"Jurnalisme berkualitas dan GenAI dapat saling melengkapi jika didekati secara kolaboratif," kata Danielle Coffey, presiden dan CEO aliansi. "Tetapi menggunakan jurnalisme tanpa izin atau pembayaran adalah melanggar hukum, dan tentu saja bukan penggunaan yang adil."
Pada Juli, OpenAI dan The Associated Press mengumumkan kesepakatan bagi perusahaan kecerdasan buatan untuk melisensikan arsip berita AP.
Bulan ini, OpenAI juga menandatangani kemitraan serupa dengan Axel Springer, sebuah perusahaan media di Berlin yang memiliki Politico dan Business Insider.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, pengguna ChatGPT OpenAI akan menerima rangkuman "konten berita global terpilih" dari merek-merek media Axel Springer. Perusahaan mengatakan bahwa jawaban atas pertanyaan akan menyertakan atribusi dan tautan ke artikel asli.
The Times telah membandingkan tindakannya dengan gugatan hak cipta lebih dari dua dekade yang lalu terhadap Napster, ketika perusahaan rekaman menggugat layanan berbagi file atas penggunaan materi mereka secara tidak sah.
Perusahaan rekaman menang dan Napster segera menghilang, namun hal ini berdampak besar pada industri ini. Streaming yang didukung oleh industri kini mendominasi bisnis musik.
(tim/dmi)