Kidd menyebut kemudahan dan privasi yang relatif dari pesan langsung membantu menjelaskan bagaimana beberapa orang menggunakan LinkedIn untuk menjalin hubungan asmara, tetapi tidak menjelaskan alasan di balik pemilihan platform tersebut.
Meski begitu, ada alasan warga mencari jalur alternatif berkencan. Salah satu jawabannya mungkin adalah semakin banyaknya orang yang bosan dengan pengalaman kencan yang seperti roulette ketika menggunakan aplikasi kencan modern.
Dalam survei Pew pada 2023 terhadap orang dewasa AS, hampir sepertiga responden mengatakan mereka telah menggunakan situs atau aplikasi kencan online setidaknya sekali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari separuh wanita yang pernah menggunakan aplikasi tersebut melaporkan mereka merasa kewalahan dengan jumlah pesan yang mereka terima dalam satu tahun terakhir.
Sementara, 64 persen pria mengatakan bahwa mereka merasa tidak percaya diri dengan jumlah pesan yang mereka terima.
Meski sebagian besar pria dan wanita mengaku senang dengan orang-orang yang terhubung dengan mereka, proporsi yang lebih besar lagi dari responden mengatakan mereka kadang-kadang atau sering kecewa dengan pasangan mereka.
Pasalnya, tak mudah mengetahui apakah orang di balik profil yang memikat adalah orang yang sesuai dengan apa yang mereka katakan.
Bahkan, penipuan virtual yang relatif tidak berbahaya, seperti foto-foto jadul atau foto-foto yang sangat tidak menarik yang salah menggambarkan penampilan mereka secara langsung atau fakta-fakta yang dipalsukan dapat mengecewakan.
Lalu, ada juga orang-orang yang memalsukan atau mencuri seluruh profil mereka dari orang lain, sebuah praktik yang dikenal sebagai "catfishing," membuat siapa pun yang ditaksir oleh orang asing di dunia maya menjadi skeptis.
Semua penipuan ini membuat banyak orang mengalami kelelahan dengan aplikasi kencan saat mereka mencari cara untuk mengambil kembali kendali atas nasib percintaan mereka.
Daya tarik LinkedIn sebagai situs kencan, menurut orang-orang yang menggunakannya dengan cara itu, adalah kemampuan platform ini untuk mengembalikan sebagian kendali itu dan meningkatkan kualitas prospek mereka.
Lantaran situs jaringan profesional ini meminta pengguna untuk menautkan ke halaman profil perusahaan mereka, LinkedIn menawarkan lapisan kredibilitas tambahan yang tidak dimiliki oleh platform media sosial lainnya.
Banyak profil juga menyertakan referensi orang pertama dari mantan kolega dan manajer, orang-orang nyata dengan halaman profil yang nyata.
Seorang ekspatriat Inggris di Singapura, Candice Gallagher, bahkan memposting video TikTok yang mengatakan bahwa LinkedIn memiliki "filter tingkat A" untuk menemukan "pria level A", yaitu, dokter, pengacara, dan "ahli keuangan".
"Media sosial hanyalah salah satu aplikasi kencan yang besar," kata Samuela.
"Semua jenis media sosial tempat Anda dapat melihat foto orang dapat berubah menjadi aplikasi kencan. Dan LinkedIn bahkan lebih baik lagi karena tidak hanya menampilkan kehidupan palsu orang-orang," tandasnya.
(lom/dmi)