Intensitas curah hujan di DKI Jakarta diprediksi meningkat dalam tiga hari ke depan imbas salah satunya penguatan Angin Monsun Asia. Di saat yang sama, ada potensi banjir rob di utara Jakarta.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dalam siaran persnya, mengungkap wilayah Jawa yang berpotensi hujan sedang hingga lebat periode 24-26 Januari 2024, yakni:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut BMKG, beberapa fenomena atmosfer 'meramaikan' wilayah Jawa.
Pertama, penguatan aktivitas Monsun Asia yang disertai potensi seruakan dingin. Ini dapat menyebabkan peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan sebelah selatan ekuator.
Kedua, aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah turut memicu potensi peningkatan awan hujan.
Ketiga, berdasarkan Prakiraan Cuaca Tiga Hari ke Depan BMKG, ada faktor Siklon Tropis Anggrek yang masih terpantau di Samudra Hindia barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 35 knots, tekanan 1001 hPa, dan bergerak ke arah selatan menjauhi wilayah Indonesia.
Siklon tropis ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di Samudra Hindia barat daya Bengkulu, sekitar siklon tropis.
Keempat, sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia barat Sumatra Barat.
Fenomena ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang dari Perairan barat Bengkulu hingga Sumatera Utara dan daerah pertemuan angin (konfluensi) di Riau dan Selat Karimata.
Ada pula daerah konvergensi lain, salah satunya, terpantau memanjang dari Laut China Selatan hingga Semenanjung Malaysia, serta daerah konfluensi di Laut Flores, Laut Banda, Maluku, Laut Timor, dan Papua.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah low level jet/konvergensi/konfluensi tersebut."
BMKG juga mengungkap potensi banjir rob di sekitar Jakarta imbas fase bulan purnama pertama di 2024.
"Berdasarkan prediksi pasang surut terdapat peningkatan trend ketinggian pasang untuk wilayah Jakarta dengan ketinggian lebih dari 1.0 m pada tanggal 21–27 Januari 2024 di mana threshold banjir rob utara Jakarta di atas 1.0 m," kata BMKG.
"Bersamaan juga dengan fase bulan baru pada tanggal 11 Januari 2024," lanjut keterangan itu.
Meski begitu, BMKG menyebut wilayah perairan utara Jakarta tidak bepotensi gelombang tinggi lebih dari 1.25 meter.
"Potensi gelombang dengan tinggi 1.25 - 2.5 meter terpantau di Laut Jawa bagian barat, sebagian Perairan Kep. Seribu, Perairan utara Jawa Barat."
(tim/arh)