Drone Emprit Sebut Sentimen Sirekap Sangat Negatif di Mata Netizen

CNN Indonesia
Jumat, 16 Feb 2024 14:17 WIB
Sirekap KPU dapatv sentimen negatif di medsos. (play.google.com)
Jakarta, CNN Indonesia --

Drone Emprit mengungkap Sirekap 2024 milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) mendapat sentimen yang sangat negatif di media sosial imbas sejumlah kesalahan input data.

Sirekap, yang merupakan kepanjangan dari Sistem Informasi Rekapitulasi, adalah aplikasi untuk mendokumentasikan formulir hasil penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) untuk kemudian meneruskannya ke jenjang rekapitulasi berikutnya.

"Sentimen negative tinggi: Di semua kanal media sosial, Sirekap mendapat sentiment negative yang teramat sangat tinggi, di Twitter 85%, TikTok 70%, di YouTube 90%," ungkap Ismail Fahmi, Pendiri Drone Emprit, dalam unggahan analisisnya di X atau Twitter, Jumat (16/2).

Angka-angka itu merupakan hasil pantauan di sejumlah platform pada 14 hingga 15 Februari.

Rinciannya, Twitter memiliki sentimen negatif terhadap Sirekap 85 persen, netral 9 persen, positif 7 persen; TikTok punya sentimen negatif 70 persen, sentimen positif 13 persen, dan netral 16 persen; YouTube punya 90 persen negatif, dan 10 persen positif, tanpa ada yang netral.

Sentimen negatif itu terjadi imbas perbedaan data antara formulir C Hasil Plano di banyak TPS dengan hasil yang tertera di sistem laman Pemilu24 yang disediakan KPU.

Saking ramainya protes warganet, media sosial sejauh ini masih diramaikan oleh kata kunci 'Sirekap' sejak hari-H pencoblosan. Per Jumat (16/2) pukul 13.51 WIB, Sirekap duduk di peringkat 13 trending topic Twitter dengan 59.200 kicauan.

"Percakapan tentang Sirekap mulai naik drastis sekali pada malam hari pasca pencoblosan 14 Februari 2024. Saat data sudah siap untuk diupload ke KPU menggunakan Sirekap, sentimen negatif langsung tinggi," Ismail melanjutkan.

"Pada hari berikutnya, 15 Februari 2024, sentimen negatif naik lagi dan terus tinggi sepanjang hari."

Drone Emprit pun mengungkap salah satu contoh kesalahan input Sirekap yang jumlahnya amat sangat signifikan.

"Kemarin ada yang entah sengaja atau tidak, mengentri 3,5 juta suara untuk 01 di salah satu TPS di Lampung. Ini harusnya bisa dicegah oleh Sirekap, namun tidak dilakukan."

Imbasnya, suara paslon nomor urut 1 Anies-Baswedan-Muhaimin Iskandar naik menjadi 31,9 persen. Para pendukung pun senang. Namun, tiba-tiba dalam beberapa menit angkanya berubah menjadi 25,4 persen.

"Akibatnya terjadi tudingan dan dugaan manipulasi pada Sirekap. Netizen tidak tahu kalau kesalahan entri itu sudah dibetulkan, sehingga yang terakhir adalah perolehan yang benar," jelas Ismail.

"Kelemahan pada Sirekap telah menimbulkan kehebohan dan menurunkan kepercayaan kepada Sirekap/KPU," sambungnya.

Salah satu contoh kicauan yang mengungkit narasi kecurangan dan manipulasi terkait Sirekap ini adalah akun nggak_punya_nama dan PRESIDEN LSM LIRA. "Ada dugaan bahwa aplikasi Sirekap diatur untuk menguntungkan Paslon tertentu."

Meski begitu, ada pula yang mencoba lebih objektif dengan mengedepankan faktor kesalahan teknis aplikasi.

Akun Michel Adam, contohnya, mengungkapkan aplikasi Sirekap tidak bisa mengedit data paslon tertentu dan tampilan angka yang tidak sesuai dengan angka di formulir C1.

Ainun Najib, Pendiri KawalPemilu, pun mengingatkan data Sirekap bukan merupakan hasil resmi dan masih memerlukan rekapitulasi manual.

Terkait anomali pada Sirekap ini, Ketua KPU Hasyim Asy'ari meminta maaf jika ada ketidaksempurnaan pada sistem Sirekap.

"Kami mohon maaf kalau hasilnya pembacaannya kurang sempurna dan menimbulkan publikasi hitungannya, hitungannya maksudnya dari konversi ke hitungan belum sesuai," kata dia, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/2).

"Tidak ada niat manipulasi, tidak ada niat untuk mengubah-ubah hasil suara. Karena pada dasarnya formulir C Hasil yang plano diunggah apa adanya," klaim Hasyim, yang sudah mendapat dua kali pelanggaran etik, termasuk karena meloloskan Gibran Rakabuming sebagai cawapres, tersebut.

(tim/arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK