Cerita Pakar Cari Bukti Kehidupan Alien Sampai Negara Tetangga RI

CNN Indonesia
Selasa, 05 Mar 2024 09:51 WIB
Pakar kontroversial Avi Loeb terus berupaya mencari bukti kehidupan alien hingga memancing banyak cibiran. Berhasilkah dia menemukan ET?
Pakar 'alien' Avi Loeb masih terus mencari bukti makhluk ekstraterestrial. (Tangkapan layar web news.harvard.edu)

Pada 2017, Pentagon mengaku tengah menyelidiki UFO. Dengan anggaran US$22 juta (sekitar Rp340 miliar), mereka menyelidiki dugaan penampakan UFO dan segala kejadian yang tidak dapat dijelaskan.

Setelah kembali dari ekspedisinya di Papua Nugini, Loeb mengumpulkan butiran-butiran kaca kecil dari logam dan batu yang merupakan puing meteorit tahun 2014. Teleskop Komando Luar Angkasa AS, yang dirancang untuk mendeteksi rudal musuh, melacak meteorit tersebut.

Sejumlah pakar masih menganalisa tepatnya lintasan dan posisi benda 'meteorit' tersebut, namun Loeb yakin 99,99 persen bahwa asal bola api tersebut berasal dari antarbintang. Loeb percaya meteorit tersebut bergerak begitu cepat dan tidak terbakar jauh di atas bumi, maka meteorit tersebut terbuat dari sesuatu yang lebih kuat, bahkan buatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Objek ini lebih cepat dari 95 persen bintang di dekat Matahari, relatif terhadap apa yang disebut standar lokal. Itulah yang membuat saya awalnya curiga mungkin itu adalah pesawat ruang angkasa," kata Loeb.

"Ia mampu mempertahankan integritasnya terhadap tekanan yang sangat tinggi. Jadi, kami bilang itu pasti lebih keras daripada meteorit besi," lanjut dia.

Sejauh ini, Loeb dan timnya hanya menemukan bola-bola kecil dari jalur meteorit, tapi mereka berencana untuk berangkat lagi ke Papua Nugini untuk mencari potongan yang lebih besar.

Sebelum berangkat ke Papua Nugini, Loeb mengiklankan ekspedisinya di layar raksasa di Times Square. Dia kemudian menyiarkan langsung penemuannya dari Pasifik.

Para pengkritiknya mengatakan pendekatan ini menyesatkan masyarakat dan mendistorsi cara "sains yang sebenarnya" dilakukan.

Setelah mengumpulkan bola-bola tersebut, Loeb menyatakan di televisi bahwa penemuannya adalah "pertama kalinya manusia memegang materi milik benda besar yang berasal dari luar tata surya."

Namun pada saat itu tidak jelas dari mana asal bola tersebut. Asal usulnya bisa berkisar dari gunung berapi hingga Revolusi Industri dan zaman besi.

Hasil analisis Harvard menunjukkan sampel tersebut memiliki komposisi yang tidak biasa. Namun, soal sampel tersebut termasuk dalam meteorit yang dicari Loeb atau tidak, terlebih jika dikaitkan dengan barang-barang makhluk luar angkasa atau bukan, itu masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Terlepas dari itu, dia sangat percaya penelitiannya meningkatkan pemahaman masyarakat tentang proses ilmiah.

"Beberapa orang mengatakan kepada saya: 'Ini pertama kalinya kita melihat bagaimana sains dilakukan. Karena kita sering mendengar hasil akhirnya hanya di konferensi pers'," ujarnya.

"Mereka [para ilmuwan pengkritik] duduk di atas panggung dan memberitahu masyarakat tentang kebenarannya, dan masyarakat tidak menyukainya karena hal itu tampak seperti pekerjaan kaum elit," tandas Loeb.



(rfi/dmi)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER