BMKG dan BRIN Kolab Bentuk Deputi Modifikasi Cuaca Tangkis Karhutla

CNN Indonesia
Jumat, 15 Mar 2024 20:44 WIB
Ilustrasi. BMKG kolab bareng BRIN buat bikin Deputi Modifikasi Cuaca. (Farih Maulana/detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tengah merampungkan pembentukan deputi bidang modifikasi cuaca sebagai bentuk tindak lanjut dari Perpres Nomor 12 tahun 2024 yang diteken Presiden Joko Widodo pada 26 Januari.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan deputi baru di lembaganya itu bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan penerapan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Deputinya sudah terbentuk namun saat ini kami sedang [bekerja]. Karena peraturan ini baru saja terbit tahun ini sehingga kami dalam proses untuk mengisi SDM nya," kata dia, dalam konferensi pers secara daring, Jumat (15/3).

Adapun berdasarkan pasal 31 Perpres Nomor 12 tahun 2024, setiap deputi terdiri atas paling banyak tiga direktorat. Dwikorita menyebut kali ini mereka bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk pemenuhan SDM.

"Kalau organisasi wadahnya sudah ada, kalau SDM nya kami formalkan, kami bekerjasama dengan BRIN. Jadi ada pergeseran SDM dari BRIN ke BMKG," imbuhnya.

Dwikorita menjelaskan deputi bidang modifikasi cuaca nantinya akan bekerja dalam hal perumusan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, pelaksanaan pemantauan dan evaluasi, hingga pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala BMKG.

Dwikorita kemudian menggarisbawahi deputi modifikasi cuaca lebih bersifat preventif. Sementara apabila sudah terjadi bencana dan penetapan status bencana imbas karhutla masih berada di bawah wewenang BNPB.

"Sementara kalau sifatnya mencegah, membasahi lahan sebelum terjadi karhutla, atau mencegah kekeringan, memenuhi waduk-waduk, itu dikoordinasikan oleh BMKG," kata dia.

Lebih lanjut, Dwikorita menyebut TMC menjadi upaya preventif yang harus dilakukan terutama menjelang musim kemarau.

BMKG kali ini memprediksi awal musim kemarau di Indonesia akan dimulai pada April 2024. Awal musim kemarau itu terjadi seiring aktifnya Monsun Australia di bulan keempat.

"BMKG memprediksi awal musim kemarau terjadi seiring aktifnya Monsun Australia pada April 2024, yang akan dimulai dari wilayah NTT, NTB, dan Bali," jelasnya.

Dwikorita menyampaikan awal musim kemarau 2024 masuk tidak bersamaan.

Rinciannya, pada April daerah yang diprediksi memasuki musim kemarau yakni Pesisir utara dari Banten, Jakarta dan Jawa Barat, sebagian Bali, NTB, NTT dan bagian pesisir Jawa Timur.

Lalu pada periode Mei 2024 yaitu Jakarta, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, sebagian besar Jawa Timur, sebagian kecil Maluku, sebagian Papua dan Papua Selatan.

Selanjutnya pasa Juni 2034, yakni sebagian Besar Pulau Sumatera, Banten, sebagian Besar Jawa Barat, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara dan Maluku bagian kepulauan Aru dan Tanimbar.

Dwikorita menambahkan puncak musim kemarau secara umum di seluruh Indonesia terjadi Juli-Agustus 2024.

"Puncak musim kemarau secara umum terjadi Juli-Agustus dan diprediksi akan terjadi fase La Nina lemah pada Juli-September," ujar Dwikorita.



(khr/arh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK