Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap deretan purwarupa atau prototipe dari beberapa riset, mulai dari elektronika hingga penerbangan dan antariksa. Simak rinciannya berikut.
Hal tersebut dipaparkan oleh Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR pada Rabu (13/3).
Ia mencontohkan salah satu prototipe di Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN, yakni kendaraan listrik (EV) sistem autonomous.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kami telah mengembangkan sistem autonomous kendaraan listrik yang sudah selesai dan saat ini sedang proses untuk negosiasi untuk dilisensikan ke mitra usaha, selain tetap mengembangkan varian-varian lain untuk kepentingan logistik di lokasi tertutup misalnya di dalam bandara dan lain sebagainya," ujar Handoko.
Sementara itu, untuk laporan Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN pada teknologi penerbangan dan teknologi antariksa telah tercapai beberapa output yang diakuinya melebihi target awal.
Pada 2024, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa memiliki setidaknya lima target output riset beberapa purwarupa dengan anggaran Rp11.227.500.000 (Rp11,23 miliar), yakni:
1. Purwarupa Sub Sistem Pemetaan Presisi Pesawat Udara Nir Awak
2. Purwarupa Sub Sistem Komputer Kendali Terbang Pesawat Udara Nir Awak
3. Purwarupa Sub Sistem pada Roket Xperimen (RX) 200 Trajectory Correction (TC)
4. Purwarupa Sub Sistem pada Roket Xperimen (RX) 1220 Case Bonded (CB)
5. Purwarupa pengembalian platform pemantauan pantura untuk mendukung manajemen banjir dan perlindungan pantai
Untuk lebih lengkapnya, berikut beberapa purwarupa yang tengah dikembangkan BRIN:
Micro Electric Vehicle (MEVi) yang merupakan kendaraan listrik kecil untuk satu orang penumpang. Kendaraan listrik ini dirancang agar dapat bergerak secara automatis menuju sasaran berdasarkan waypoint yang telah ditentukan menggunakan Real Time Kinematic (RTK) GPS.
Anggarannya mencapai Rp8,227 miliar.
Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan target produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) mencapai 800 ribu unit roda empat dan 2,45 juta unit roda dua di 2030.
BRIN yang merupakan otoritas litbang di Indonesia tentu memiliki kewenangan untuk menetapkan target penggunaan teknologi yang diperlukan dalam pengembangan kendaraan listrik tersebut.
Handoko memaparkan BRIN sendiri menargetkan dua fokus utama dalam riset purwarupa teknologi penerbangan ini.
Yang pertama adalah Purwarupa sistem kamera dan Nose POD LSA-01 (sebagai penutup sistem kameranya) dan yang kedua Purwarupa Jig uji Mixed mode bending untuk komposit.
Berdasarkan pemaparan Handoko, sebagai kelauran dari Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN di bagian purwarupa teknologi penerbangan sendiri telah tercapai lima output, diantaranya.
Dalam paparannya, Handoko uuga mengungkap BRIN tengah fokus pada pengembangan satelit nano, termasuk di dalamnya riset untuk ada tidaknya nanosat (satelit kecil) dan juga cubesat (satelit berbentuk kotak kecil).
Selain itu, BRIN juga fokus pada riset pengembangan teknologi kuncinya, khususnya untuk battery management system dan juga user terminal untuk konstelasi orbit satelit (satelit orbit rendah).
Diketahui untuk riset purwarupa inovasi teknologi antariksa pada tahun 2023 juga telah memenuhi target output, seperti diantaranya berikut.