Nasib Polusi Udara Jakarta usai Serbuan Cuaca Ekstrem

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mar 2024 10:21 WIB
Hujan berpengaruh terhadap polusi udara. Simak angka-angkanya setelah deraan hujan lebat berhari-hari.
Ilustrasi. Simak angka-angka polusi udara usai cuaca ekstrem melanda. (Istockphoto/ Jun)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hujan lebat yang rutin terjadi di beberapa wilayah Indonesia setidaknya hingga kemarin memicu penurunan angka-angka polusi udara, termasuk di Jakarta. Apa hubungan kedua fenomena ini?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat hujan dengan intensitas lebat hingga ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia pada periode 8–14 Maret.

Hujan dengan kategori sangat lebat terjadi di Nabire, Papua Barat, dengan curah hujan 101.4 mm per hari; dan Maros, Sulawesi Selatan, 102,9 mm per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hujan dengan kategori ekstrem terjadi di Kupang, NTT, dengan curah hujan 156,8 mm per hari; dan Semarang, Jawa Tengah, 238 mm per hari.

Senada, Jabodetabek pun rutin diguyur hujan sepekan lalu.

Apakah itu berpengaruh terhadap kadar polusi udara?

Menurut data platform pemantau kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara (AQI) dan konsentrasi PM2.5 di wilayah Jakarta sejak awal periode cuaca ekstrem BMKG itu, yakni 8 Maret, selalu berada di bawah level tak sehat (Unhealthy).

Sebagai acuan, berikut pembagian kategorinya AQI:

+ 0-50 Good atau Baik (Hijau)
+ 51-100 Moderate atau Sedang (Kuning)
+ 101-150 Unhealthy for Sensitive Groups atau Tak Sehat buat Kelompok Sensitif (Jingga)
+ 151-200 Unhealthy atau Tak Sehat (Merah)
+ 201-300 Very Unhealthy atau Sangat Tidak Sehat (Merah gelap)
+ 301-500 Hazardous atau Berbahaya (Ungu)

Sementara, kategori Particulate Matter atau partikel polusi udara halus (PM2.5) adalah:

+0-12.0 µg/m3 Good (Hijau)
+12.1-35.4 µg/m3 Moderate (Kuning)
+35.5-55.4 µg/m3 Unhealthy for Sensitive Groups (Jingga)
+55.4-150.4 µg/m3 Unhealthy (Merah)
+150.5-250.4 µg/m3 Very Unhealthy (Merah gelap)
+250.5-500 µg/m3 Hazardous (Ungu)

Untuk lebih lengkapnya, berikut daftar Indeks Kualitas Udara (AQI) dan PM2.5 untuk periode 8–19 Maret:


+ Jumat, 8 Maret 2024
AQI - Moderate 52
PM2.5 - Moderate 12,6 µg/m3

+ Sabtu, 9 Maret 2024
AQI US - Unhealthy for sensitive groups 113
PM2.5 - Unhealthy for sensitive groups 40,5 µg/m3

+ Minggu, 10 Maret 2024
AQI US - Moderate 99
PM2.5 µg/m3 - Moderate 35,2 µg/m3

+ Senin, 11 Maret 2024
AQI US - Moderate 75
PM2.5 - Moderate 23,5 µg/m3

+ Selasa, 12 Maret 2024
AQI US - Unhealthy for sensitive groups 104
PM2.5 - Unhealthy for sensitive groups 36.6 µg/m3

+ Rabu, 13 Maret 2024
AQI US - Moderate 94
PM2.5 - Moderate 32.4 µg/m3

+ Kamis, 14 Maret 2024
AQI US - Moderate 77
PM2.5 - Moderate 24,4 µg/m3

+ Jumat, 15 Maret 2024
AQI US - Moderate 54
PM2.5 - Moderate 13,3 µg/m3

+ Sabtu, 16 Maret 2024
AQI US - Moderate 52
PM2.5 - Moderate 12,3 µg/m3

+ Minggu, 17 Maret 2024
AQI US - Moderate 53
PM2.5 µg/m3 - Moderate 13,1 µg/m3

+ Senin, 18 Maret 2024
AQI US - Moderate 62
PM2.5 - Moderate 17,3 µg/m3

+ Selasa, 19 Maret 2024, hingga pukul 09.00 WIB
AQI US - Moderate 70
PM2.5 - Moderate 21 µg/m3

Hubungan hujan dan polusi udara

BMKG mengakui ada pengaruh antara intensitas hujan terhadap kualitas udara di suatu wilayah.

"Pengamatan iklim dan polutan dari tahun ke tahun di Jakarta menunjukkan konsistensi hubungan berbanding terbalik antara curah hujan dan tingkat PM25," berdasarkan paparan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada rapat koordinasi, Rabu (17/1), dikutip dari situsnya.

"Ini menunjukkan proses pencucian atmosfer yang masih sangat bergantung pada curah hujan," lanjut lembaga tersebut.

Pada periode dengan curah hujan tinggi, kata BMKG, tingkat polutan terbilang rendah. Begitupun sebaliknya, ketika curah hujan rendah, tingkat polutan cukup tinggi.

[Gambas:Video CNN]

(rni/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER