BMKG Bongkar Alasan Langit Jakarta Biru Lagi Setelah Kelabu

tim | CNN Indonesia
Rabu, 20 Mar 2024 18:05 WIB
Langit Jakarta dan sekitarnya terpantau cenderung bersih dan biru dalam dua hari terakhir. Simak penjelasan BMKG soal penyebabnya.
Langit biru di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (20/3). Setidaknya dua hari terakhir langit Jakarta cenderung lebih biru. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) (CNN Indonesia/Loamy Noprizal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Langit Jakarta dan sekitarnya terpantau cenderung bersih dan biru dalam dua hari terakhir. Apa kata Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai hal ini?

Menurut BMKG langit cerah dan biru di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jakarta dan sekitarnya karena aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) sudah bergeser Pasifik Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut cuaca cerah ini akan bertahan hingga pengujung Maret.

"Faktor cerah saat ini dan tetap ke depan sampai dengan 31 Maret karena MJO sudah bergeser ke Fase 6 (Western Pasific) yang kurang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di Wilayah Indonesia," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Rabu (20/3).

Guswanto menyebut cuaca ekstrem yang sebelumnya melanda sejumlah wilayah berakhir pada Senin (18/3). Dengan demikian, secara umum wilayah Tanah Air akan mengalami cuaca cerah hingga cerah berawan hingga akhir bulan ini.

"Cuaca ekstrem yang lalu akan berakhir tanggal 18 Maret, dan secara umum akan cerah hingga cerah berawan sampai 31 Maret," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Guswanto, pihaknya memprediksi MJO akan aktif kembali pada 1 April. Namun, aktivitasnya tidak akan terlalu intens seperti pada periode 5-18 Maret lalu.

Sebelumnya, pada Kamis (14/3), BMKG merilis informasi prakiraan cuaca ekstrem untuk sejumlah wilayah, termasuk wilayah Jabodetabek.

Cuaca ekstrem ini di antaranya disebabkan oleh aktivitas MJO serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang masih aktif di wilayah Indonesia pada periode tersebut.

Beberapa wilayah lain, bahkan berpotensi banjir pesisir atau banjir rob imbas cuaca ekstrem tersebut.

Salah satu wilayah yang saat ini masih mengalami banjir adalah Jawa Tengah, yang mencakup beberapa kota seperti Demak, Kudus, Semarang, Pati, hingga Jepara.

Dinamika atmosfer sepekan ke depan

Selain aktivitas MJO, beberapa dinamika atmosfer yang memicu pertumbuhan awan hujan juga diprakirakan melemah atau masih sama selama sepekan ke depan, tepatnya pada periode 19-25 Maret.

Gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial yang diprakirakan aktif di sebagian wilayah Gorontalo, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua dalam sepekan ke depan.

Ketiga, gelombang atmosfer Kelvin yang diprediksi aktif di wilayah Sumatra bagian tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Maluku pada periode 19-20 Maret.

"Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut," kata BMKG dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 19-25 Maret.

(lom/dmi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER