BMKG Sebut Gempa Bawean Kejadian Luar Biasa, Sesar Belum Terpetakan

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Mar 2024 14:19 WIB
Kepala BMKG mengatakan dua gempa yang terjadi di Bawean sebagai kejadian luar biasa karena kondisi sesar yang belum dipetakan.
ILUSTRASI gempa. Kepala BMKG mengatakan dua gempa yang terjadi di Bawean sebagai kejadian luar biasa karena kondisi sesar yang belum dipetakan. (Istockphoto/ P_Wei)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengaku kaget dengan dua gempa signifikan yang menjadi bagian dari rentetan gempa di Laut Jawa, Provinsi Jawa Timur, Jumat (22/3).

BMKG mencatat dua gempa signifikan dari total 158 gempa yang tercatat hingga Sabtu (23/3) pukul 09.00 WIB.

Pertama, terjadi pukul 11.22 WIB dengan magnitudo 5,9 yang berjarak 37 kilometer arah Barat pulau Bawean. Kedua, terjadi pukul 15.52 WIB dengan magnitudo 6,5 yang berjarak 35 kilometer arah Barat Pulau Bawean.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daryono menyebut keduanya berada pada kedalaman yang berbeda, dengan pertama terjadi di kedalaman 10 kilometer, sedangkan yang kedua 12 kilometer.

"Jadi, kalau kita melihat apa yang terjadi di Bawean kami juga surprise," ujar Daryono dalam jumpa pers daring, Jumat (22/3).

Dia lantas mengatakan dua gempa tersebut adalah kejadian luar biasa dikarenakan gempa terjadi di kawasan dengan kondisi sesar yang belum terpetakan oleh pihaknya.

Hal ini berbeda dari gempa-gempa yang terjadi di sesar, Cimandiri atau Lembang.

"Tentu saja ini sebuah kejadian luar biasa. Di mana, sesarnya belum terpetakan dengan kredibel. Belum tegas peta seperti kalau kita tahu sesar Lembang ada. Cimandiri jelas. Kemudian sesar Palu-Koro jelas. Ini belum," tutur Daryono.

Lebih lanjut, Daryono menyebut belum dapat memastikan potensi gempa susulan yang akan terjadi sehingga ia mengimbau masyarakat untuk terus waspada.

"Kalau kita melihat konsep kegempaan yang saat ini memang kita belum bisa memprediksi gempa. Bahkan ilmu dan pengetahuan dan teknologi seismologi saat ini juga belum mendedikasikan untuk sebuah prediksi gempa," katanya.

Sebelumnya terjadi dua kali gempa yang menyebabkan kerusakan yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur. Selain itu ada pula dua kendaraan rusak dan dua korban luka akibat gempa tersebut.

"Total dampak kerusakan, yakni rumah rusak ringan 51 unit, rumah rusak sedang 13 unit, rumah rusak berat 5 unit," kata Kepala BPBD Jatim Gatot Soebroto dalam keterangannya, Sabtu (23/3) dini hari.

Tak ada korban jiwa dalam gempa tersebut, tapi dua korban mengalami luka ringan.

(lmi/vws)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER