Viral e-Mail DPR Diduga Diretas Serukan Perlawanan, Sekjen Buka Suara
Salah satu salah satu akun e-mail milik DPR diduga diretas pada Kamis (22/8) dan mengirimkan secara masif pesan berisikan perlawanan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar mengonfirmasi adanya penyalahgunaan akun e-mail dengan nama dprnow@dpr.go.id tersebut, tetapi ia tidak menyebut akun tersebut diretas.
Indra menyebut pihaknya telah menonaktifkan akun e-mail tersebut dan tengah melakukan investigasi. Investigasi ini juga menggandeng Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).
"Terkait penyalahgunaan salah satu akun e-mail DPR pada pukul 10.26 WIB, dapat kami sampaikan, Kesetjenan sudah menonaktifkan akun tersebut dan melakukan investigasi, serta bekerjasama dengan BSSN untuk penanganan masalah ini," kata Indra Kamis (22/8).
e-mail berisi pesan perlawanan tersebut dikirimkan secara masif ke ribuan orang. Salah satu yang mendapatkan e-mail tersebut adalah Narasi TV.
""HARI INI KITA TURUN BERSAMA UNTUK MELAWAN KETIDAKADILAN "BERSATU KITA TEGUH, BERPECAH KITA RUNTUH, ATAU KITA AKAN KEHILANGAN NEGERI INI SELAMANYA!", tulis mereka, mengutip e-mail tersebut.
Narasi juga menunggah tangkapan layar keseluruhan isi pesan yang berjudul "DPR RI DIRETAS - EMAIL DARURAT UNTUK RAKYAT INDONESIA" tersebut.
Pada bagian atas, terdapak gambar Garuda biru dengan frasa peringatan darurat yang viral sejak kemarin, Rabu (21/8).
Kemudian, surat tersebut dimulai dengan kalimat "DPR RI WAS HACKED. PANJANG UMUR DEMOKRASI."
Selebihnya, surat tersebut berisi kritik terhadap upaya "mengubah demkorasi menjadi bisnis keluarga."
Kemudian, surat ini juga mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan pergerakan, karena negara sedang berada dalam kondisi darurat. Salah satu yang diinginkan oleh penyebar surat ini adalah pembatalan aturan DPR beserta segala upaya "untuk menghancurkan konstitusi."
(lom/arh)