Polemik Air Berfluorida, Pakar Ungkap Fakta-faktanya

CNN Indonesia
Senin, 30 Sep 2024 10:45 WIB
Sebuah laporan pemerintah AS sebelumnya menyimpulkan bahwa kandungan fluorida dalam air minum dua kali lipat dari batas yang direkomendasikan.
Ilustrasi. Sebuah laporan pemerintah AS sebelumnya menyimpulkan bahwa kandungan fluorida dalam air minum dua kali lipat dari batas yang direkomendasikan. (Foto: iStockphoto/juststock)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hakim pengadilan federal di San Francisco, Amerika Serikat (AS), memerintahkan lembaga pengawas lingkungan (EPA) agar memperjelas kebijakan soal penambahan zat fluorida pada air minum, sebuah hal yang lazim dilakukan di AS.

Penambahan unsur fluorida pada air minum yang dikonsumsi warga lewat air keran digugat sejak 2017 karena dianggap berisiko menurunkan kecerdasan anak.

Gugatan ini diajukan oleh sekelompok organisasi dipimpin koalisi Food & Water Watch. Argumen soal ancaman penurunan kecerdasan yang dibawa ke persidangan ini dianggap Hakim cukup layak mendapat penjelasan dari EPA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Literatur ilmiah dalam argumen tersebut memberi keyakinan bahwa bahaya fluorida memang ada; fluorida dikaitkan dengan IQ yang rendah," tulis Hakim Edward Chen dalam putusannya.

Namun seperti dilaporkan Reuters, Hakim menekankan bahwa ia tidak menyimpulkan dengan pasti bahwa air yang mengandung fluorida membahayakan kesehatan.

Benarkah fluorida bisa pengaruhi kecerdasan anak?

Sebuah laporan pemerintah AS sebelumnya menyimpulkan bahwa kandungan fluorida dalam air minum dua kali lipat dari batas yang direkomendasikan. Hasil penelitian juga menunjukkan kaitan antara kandungan fluorida yang tinggi dengan tingkat kecerdasan anak-anak.

Laporan hasil analisis penelitian itu mengungkap bahwa ada hubungan antara tingkat paparan fluorida yang lebih tinggi dan IQ yang lebih rendah pada anak-anak.

Meskipun laporan ini tidak dirancang sebatas untuk mengevaluasi efek kesehatan dari fluorida dalam air minum saja, laporan ini merupakan pengakuan yang mencolok akan menimbulkan potensi risiko neurologis dari tingkat fluorida yang tinggi.

"Saya pikir (laporan) ini sangat penting dalam pemahaman kita tentang risiko ini," kata Ashley Malin, peneliti University of Florida, mengutip AP.

Laporan ini berasal dari Program Toksikologi Nasional, bagian dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. Laporan ini merangkum tinjauan berbagai penelitian, yang dilakukan di Kanada, Cina, India, Iran, Pakistan, dan Meksiko, yang menyimpulkan bahwa air minum yang mengandung lebih dari 1,5 miligram fluorida per liter secara konsisten dikaitkan dengan IQ yang lebih rendah pada anak-anak.

Laporan tersebut tidak mencoba untuk mengukur secara pasti berapa banyak poin IQ yang mungkin hilang pada tingkat paparan fluoride yang berbeda. Namun beberapa penelitian yang diulas dalam laporan tersebut menunjukkan bahwa IQ lebih rendah 2 hingga 5 poin pada anak-anak yang terpapar fluorida lebih tinggi.

Sejak tahun 2015, pejabat kesehatan federal telah merekomendasikan tingkat fluoridasi 0,7 miligram per liter air, dan selama lima dekade sebelumnya, batas atas yang direkomendasikan adalah 1,2. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan batas aman untuk fluoride dalam air minum sebesar 1,5.

Laporan tersebut mengungkap sekitar 0,6 persen dari populasi AS atau sekitar 1,9 juta orang menggunakan sistem air dengan tingkat fluorida alami sebesar 1,5 miligram atau lebih tinggi.

"Temuan-temuan dari laporan ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana orang-orang ini dapat dilindungi dan apa yang paling masuk akal," kata Malin.

Keputusan bersejarah di halaman berikutnya...

Keputusan Bersejarah

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER