Ternyata Ini Penyebab Langit Biru Jakarta, Bukan PLTU Libur

CNN Indonesia
Selasa, 03 Des 2024 08:00 WIB
Kualitas udara di Jakarta lebih baik dalam dua pekan terakhir dan membuat langit terlihat berwarna biru cerah. Lantas apa penyebabnya?
Ilustrasi. Kualitas udara di Jakarta lebih baik dalam dua pekan terakhir dan membuat langit terlihat berwarna biru cerah. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menambahkan perbaikan kualitas udara di Jakarta juga dipengaruhi oleh curah hujan selama musim penghujan.

"Selama musim hujan, ruang udara/atmosfer akan dicuci dari polutan terus menerus oleh air hujan," ujar Guswanto ketika dihubungi, Senin (2/11).

Guswanto juga menyebutkan bahwa jarak pandang memiliki hubungan erat dengan kualitas udara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Polutan akan banyak di atmosfer selama musim kemarau dan kondisi siang/sore, pada kondisi itulah membuat jarak pandang berkurang. Namun setelah hujan, jarak pandang naik lagi karena bebas polusi," tambahnya.

Deni Septiadi, pengajar di Sekolah Tinggi Meteorologi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) pada tahun lalu mengatakan kondisi hujan memang berpengaruhi pada perbaikan kualitas udara Jakarta. Menurut dia PM2.5 merupakan aerosol atmosferik yang bersifat higroskopis.

Artinya, "keberadaanya yang tidak terikat uap air dengan kelembapan yang rendah [kering] mengakibatkan partikulat ini mengambang di [lapisan] troposfer menjadi partikulat pencemar.

Saat hujan, air menyapu PM2.5 di udara dan juga PM10 yang ada di permukaan.

"Suhu lingkungan juga akan turun sehingga partikulat kering tersebut menjadi mudah mengalami agregasi mengikat uap air. Karena itu jelas hujan akan menurunkan jumlah partikulat pencemar dan membersihkan atmosfer," jelas Deni.

Sementara itu, pengamat iklim dan lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM) Emilya Nurjani mengatakan hujan hanya efektif untuk mengurangi polutan berukuran besar, misalnya, partikel kasar (PM10) seperti debu, kotoran, dan serbuk sari lebih besar dan lebih berat daripada partikel lain.

Hujan, kata dia dikutip dari situs UGM, mengurangi polutan dengan membantu PM10 mengendap di tanah lebih cepat.

Namun, hujan kurang efektif dalam mengencerkan PM2.5 yang memiliki ukuran partikel lebih kecil.

Para peneliti di Lanzhou, China mengukur seberapa besar pengaruh hujan terhadap konsentrasi PM10, PM2.5, dan PM1 di udara dari 2005 hingga 2007.

Hasilnya, hujan yang sangat deras dapat mengurangi polutan partikel yang lebih besar dengan jumlah yang kecil, tetapi hampir tidak berpengaruh pada partikel yang lebih kecil dari 2,5 mikron.

(wnu/dmi)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER