BMKG Ungkap Penyebab Udara Dingin di Bali, Sampai Kapan?

Udara di wilayah Bali terasa lebih dingin dalam beberapa waktu terakhir. Lantas, apa penyebab dan sampai kapan fenomena ini terjadi?

Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengungkap udara dingin ini disebabkan tutupan awan yang sedikit memungkinkan panas dari permukaan Bumi lepas dengan mudah melalui radiasi. Selain itu, kelembapan udara yang rendah saat kemarau mengakibatkan tidak ada selimut alami yang menahan panas.

Lihat Juga : Apakah Sekarang Sudah Masuk Musim Kemarau? Ini Kata BMKG

"Ini memperkuat pendinginan, membuat suhu udara turun drastis menjelang pagi," kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana, di Denpasar, Bali, Senin (21/7), melansir Antara.

Ia menambahkan berdasarkan analisis BBMKG Denpasar, mencermati skala regional, musim kemarau dipengaruhi oleh angin monsun timur yang berasal dari Australia. Angin monsun timur bersifat kering dan dingin, sehingga memperkuat efek pendinginan suhu di wilayah Indonesia.

Berdasarkan catatan BBMKG Denpasar, rata-rata suhu di Bali saat ini mencapai sekitar paling rendah 19 derajat hingga maksimum 31 derajat Celcius.

BBMKG memprediksi suhu dingin di Bali diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2025.

Lihat Juga : Fenomena Embun Upas di Dieng, Musim Panas Datang

BMKG sebelumnya menjelaskan secara klimatologis sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Namun, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.

Hingga akhir Juni 2025, baru sekitar 30 persen zona musim di Indonesia yang benar-benar memasuki musim kemarau.

BMKG juga mengonfirmasi kembali bahwa musim kemarau pada 2025 cenderung akan memiliki durasi yang lebih pendek dibandingkan dengan normalnya dengan sifat hujan di atas normal.