Puncak Hujan Meteor Perseid Malam Ini, Bisa Dilihat dari Indonesia?

CNN Indonesia
Selasa, 12 Agu 2025 10:00 WIB
Fenomena langit tahunan, hujan meteor Perseid, bakal mencapai puncaknya tahun ini pada Selasa (12/8) hingga Rabu (13/8). Simak cara lihatnya.
NASA, lembaga antariksa Amerika Serikat, menyebut bahwa Perseid adalah hujan meteor terbaik sepanjang tahun. (Foto: AFP/KEMAL ASLAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Fenomena langit tahunan, hujan meteor Perseid, bakal mencapai puncaknya tahun ini pada Selasa (12/8) hingga Rabu (13/8). Simak cara lihatnya.

Hujan meteor Perseid terjadi saat Bumi melewati puing-puing dari Komet Swift-Tuttle yang terakhir kali melintas dekat Bumi pada 1992. Hujan meteor ini memiliki intensitas mencapai 150-200 meteor per jam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saking banyaknya, Perseid jadi satu-satunya hujan meteor yang pernah menyebabkan penundaan peluncuran pesawat ulang-alik.

Pada 1993, peluncuran NASA STS-51 ditunda karena kekhawatiran aktivitas hujan meteor Perseid yang meningkatkan kemungkinan pesawat ruang angkasa di orbit Bumi rusak.

NASA, lembaga antariksa Amerika Serikat, menyebut bahwa Perseid adalah hujan meteor terbaik sepanjang tahun.

"Dengan meteor yang cepat dan terang, Perseid sering meninggalkan jejak cahaya dan warna yang panjang di belakangnya saat melintasi atmosfer Bumi. Perseids merupakan salah satu hujan meteor paling melimpah dengan sekitar 50 hingga 100 meteor yang terlihat per jam," demikian keterangan NASA dalam laman resminya, dikutip Senin (11/8).

Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan pertunjukan hujan meteor ini bisa dilihat di Indonesia pada Selasa malam (12/8) hingga Rabu dini hari (13/8) menjelang fajar.

Untuk melihat pertunjukkan hujan meteor Perseid, pengamat di Bumi tinggal melihat ke arah langit timur laut. Hujan meteor itu akan bisa terlihat, jika kondisi langit cerah, tidak ada penghalang seperti pohon dan bangunan, serta minim cahaya.

Kendati begitu, menurut dia jumlah meteor yang akan terlihat kali ini kemungkinan tidak akan sebanyak biasanya.

"Karena ada cahaya Bulan pasca-purnama, kemungkinan meteor yang terlihat hanya sekitar 10-20 meteor per jam," jelas Thomas.

(dmi/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER