Ngeri! Kelinci 'Frankenstein' Berwajah Tentakel Bikin Geger Warga
Penduduk Fort Collins, Colorado, Amerika Serikat (AS) dikejutkan kelinci dengan tentakel berwarna hitam yang tumbuh di kepala dan wajah. Kelinci ini bahkan dibandingkan dengan zombie dan karakter fiksi frankenstein karena penampilannya yang mengerikan.
Tonjolan serta tentakel yang menyeramkan dan tidak lazim tersebut lantas menimbulkan pertanyaan bagi sebagian orang apakah hewan ini memiliki potensi risiko bagi manusia.
Dikutip dari Forbes, Rabu (13/8), kelinci-kelinci tersebut terinfeksi Shope papillomavirus, yang juga dikenal sebagai cottontail rabbit papillomavirus (CPRV). Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1930-an oleh peneliti Richard Shope, yang mengamati pertumbuhan organ mirip tanduk atau tentakel tersebut pada kelinci liar.
Virus ini sekarang dikenal sebagai virus DNA yang secara genetik terkait dengan human papillomavirus (HPV), yang dapat menyebabkan kutil jinak atau jenis kanker tertentu pada manusia.
Virus Shope menyebar terutama melalui gigitan arthropoda, seperti kutu dan nyamuk, dan dapat menyebabkan perkembangan tumor seperti kutil di kepala, wajah, dan sekitar mulut hewan yang terinfeksi.
Meski terlihat mengkhawatirkan, kelinci yang terinfeksi ini tidak menimbulkan ancaman bagi manusia atau hewan peliharaannya.
Colorado Parks & Wildlife telah mengindikasikan bahwa virus Shope tidak menular pada manusia, anjing, dan kucing.
Virus ini bersifat spesifik pada spesies tertentu, artinya virus ini dapat menginfeksi kelinci tetapi tidak dapat berpindah ke manusia, anjing, kucing, atau sebagian besar hewan lainnya.
Petugas kesehatan satwa liar dan masyarakat umumnya merekomendasikan untuk tidak menyentuh atau menangani hewan liar yang terlihat terinfeksi atau sakit. Namun, virus Shope sendiri tidak menimbulkan risiko kesehatan langsung bagi manusia atau hewan peliharaan mereka.
Pertumbuhan yang diakibatkan oleh infeksi umumnya tidak berakibat fatal. Jika pertumbuhannya menjadi cukup besar, mereka dapat mengganggu penglihatan kelinci atau kemampuan mereka untuk makan dan minum.
Sebagian besar tumor bersifat jinak, tetapi dalam beberapa kasus, tumor dapat berkembang menjadi karsinoma ganas atau kanker.
Sebagian besar kelinci yang terinfeksi akan bertahan hidup dengan kondisi ini, tetapi kualitas hidup mereka dapat terpengaruh tergantung pada ukuran dan lokasi pertumbuhannya.
(lom/dmi)