BMKG Ungkap Penyebab Gempa Bitung-Sulut

CNN Indonesia
Selasa, 19 Agu 2025 09:00 WIB
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Gempa tektonik yang terjadi Senin (18/8) pukul 17:05:20 WIB di wilayah Kota Bitung, Sulawesi Utara, akibat subduksi lempeng Laut Maluku. Istockphoto/ Morrison1977
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa tektonik yang terjadi Senin (18/8) pukul 17:05:20 WIB di wilayah Kota Bitung, Sulawesi Utara, akibat subduksi lempeng Laut Maluku.

"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya subduksi lempeng Laut Maluku," kata Daryono dalam keterangan dikutip, Selasa (19/8).

Menurutnya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, gempa bumi tersebut berdampak dan dirasakan di daerah Manado dan Bitung dengan skala intensitas III MMI.

Sementara itu, dari hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi tsunami. T

BMKG menunjukkan adanya tiga aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4.0 setelah gempa, hingga pukul 17.30 WIB.

Masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

Warga juga diharapkan memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

Dari Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5.0.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,06° LU ; 125,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 64 kilometer arah tenggara Kota Bitung, Sulawesi Utara pada kedalaman 42 kilometer.

(tim/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER