Digendong Roket Elon Musk, Satelit Nusantara 5 Meluncur ke Orbit

CNN Indonesia
Jumat, 12 Sep 2025 14:49 WIB
Satelit Nusantara Lima (N5) berhasil meluncur dari Cape Canaveral, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (11/9) waktu setempat usai dua kali mengalami penundaan.
Satelit Nusantara Lima (N5) berhasil meluncur dari Cape Canaveral, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (11/9) waktu setempat usai dua kali mengalami penundaan. (Foto: Tangkapan layar komdigi.go.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satelit Nusantara Lima (N5) berhasil meluncur dari Cape Canaveral, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (11/9) waktu setempat usai dua kali mengalami penundaan.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan satelit yang meluncur menggunakan roket Falcon 9 SpaceX ini dirancang untuk kepentingan rakyat.

"Satelit Nusantara Lima adalah jembatan yang menghubungkan Indonesia tanpa batas. Internet cepat bukan hanya soal teknologi, tapi soal kesempatan yang sama," kata Meutya dalam keterangannya, Jumat (12/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak-anak di Maluku dan Papua akan punya akses belajar yang sama dengan anak-anak di Jakarta, pasien di pulau kecil bisa konsultasi dengan dokter terbaik, dan UMKM kita bisa bersaing di dunia digital. Inilah makna pemerataan digital yang sesungguhnya," tambahnya.

Meutya menjelaskan peluncuran N5 sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang sejak awal menekankan pentingnya kemandirian dan kedaulatan teknologi.

Transformasi digital adalah program strategis agar seluruh rakyat Indonesia dapat merasakan manfaat pembangunan secara merata.

Satelit N5 disebut memiliki kapasitas 160 Gbps, menjadikannya satelit komunikasi terbesar di Asia Tenggara.

Satelit ini nantinya akan menempati slot orbit strategis 113° Bujur Timur atau golden spot yang mencakup seluruh wilayah Indonesia dan memperkuat konektivitas di kawasan timur.

Kehadirannya satelit N5 dinilai akan memberikan banyak manfaat, mulai dari perluasan pendidikan jarak jauh, layanan kesehatan digital, UMKM berbasis daring, hingga akses hiburan dan informasi bagi masyarakat di pelosok yang selama ini sulit terjangkau.

Satelit N5 sendiri dimiliki oleh PT. Satelit Nusantara Lima (SNL), anak usaha PT. Pasifik Satelit Nusantara (PSN), melalui kerja sama global dengan Boeing Satellite Systems, Hughes Network Systems, dan SpaceX.

Lebih lanjut, pemerintah melalui Kementerian Komdigi memastikan registrasi orbit, sekaligus menjaga kedaulatan nasional dalam pengelolaan satelit ini.

Peluncuran N5 menjadi tonggak sejarah baru setelah Palapa A1 pada 1976, Nusantara Satu pada 2019, dan SATRIA-1 pada 2023.

Dengan N5, Indonesia menegaskan diri bukan hanya konsumen, tetapi juga pengelola teknologi satelit yang menghadirkan manfaat langsung bagi rakyat sekaligus memperkokoh posisi bangsa sebagai pusat konektivitas digital di kawasan Asia Pasifik.

Peluncuran Satelit N5 sempat dua kali mengalami penundaan. Penundaan tersebut dilakukan karena kondisi cuaca ekstrem yang tidak memungkinkan.

(lom/dmi)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER