Apple Larang Pengguna iPhone dan Mac Pakai Chrome, Apa Alasannya?

CNN Indonesia
Rabu, 10 Des 2025 15:30 WIB
Ilustrasi. Apple mengeluarkan peringatan buat pengguna iPhone dan Mac untuk tidak lagi menggunakan Chrome maupun aplikasi Google lainnya. (Foto: dangquocbuu/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia --

Apple mengeluarkan peringatan buat pengguna iPhone dan Mac untuk tidak lagi menggunakan Chrome maupun aplikasi Google lainnya. Apa alasannya?

Perusahaan mendorong agar para pengguna iPhone dan Mac menggunakan peramban bawaan mereka, Safari, yang diklaim lebih aman untuk menjaga data dan privasi.

"Safari bekerja untuk mencegah pengiklan dan situs web menggunakan kombinasi unik karakteristik perangkat Anda untuk membuat 'fingerprint' guna melacak Anda," kata Apple dalam keterangan resminya, melansir Forbes, Selasa (9/12).

"Untuk melawan praktik fingerprint, Safari menampilkan versi sederhana dari konfigurasi sistem sehingga lebih banyak perangkat terlihat identik bagi pelacak, sehingga lebih sulit bagi mereka untuk mengidentifikasi perangkat Anda," lanjut dia.

Apple menyoroti praktik pelacakan digital, termasuk fingerprinting, yang disebut semakin sulit dikendalikan. Terlebih, Google juga mencabut larangan terhadap metode pelacakan yang sulit dideteksi dan tidak bisa dinonaktifkan.

Fingerprinting mengambil data kecil dari perangkat, mulai dari jenis layar, bahasa, hingga konfigurasi OS, lalu menggabungkannya menjadi identitas unit. Berbeda dari tracking cookies yang bisa dinonaktifkan, fingerprinting tidak memiliki opsi opt-out.

Meski melarang penggunaan Chrome dan aplikasi Google lainnya, Apple mengatakan bahwa Safari tetap bekerja baik dengan layanan Google seperti Docs, Sheets, dan Slides.

Selain isu privasi, Apple juga menyoroti risiko keamanan baru yang muncul dari integrasi Chrome dengan model AI Gemini. Pasalnya, browser berbasis AI disebut dapat membuka celah serangan serius.

Google mengakui ancaman tersebut, terutama serangan indirect prompt injection yang dapat memicu aksi berbahaya seperti transaksi finansial tanpa izin atau pencurian data.

"Ancaman baru utama yang dihadapi oleh semua browser agen adalah injeksi prompt tidak langsung. Ancaman ini dapat muncul di situs berbahaya, konten pihak ketiga dalam iframes," kata Google.

"Atau dari konten yang dihasilkan pengguna seperti ulasan pengguna, dan dapat menyebabkan agen melakukan tindakan yang tidak diinginkan seperti memulai transaksi keuangan atau mengekstraksi data sensitif," lanjutnya.

Namun Google mengatakan telah menyiapkan pertahanan berlapis, untuk membuat serangan menjadi sulit dan mahal.

Situasi ini membuat Apple menilai bahwa risiko penggunaan Chrome, terutama di perangkat iPhone, akan semakin besar seiring kedalaman integrasi AI dalam browser tersebut.

Pakar keamanan Surfshark juga menegaskan bahwa pelacakan dan pengambilan data menjadi jauh lebih agresif ketika AI dipasang di dalam browser.

(dmi/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK