Apa Penyebab Angin Kencang di Jakarta? Ini Penjelasan BMKG

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2025 06:30 WIB
Ilustrasi. Angin berhembus cukup kencang di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Angin kencang berhembus di wilayah Jakarta dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. Apa penyebabnya?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengonfirmasi peristiwa tersebut. Menurut BMKG angin kencang di Jakarta dan sekitarnya tak lepas dari puncak musim hujan dan dinamika atmosfer terkini.

"Angin kencang di Jakarta belakangan ini memang terkait dengan puncak musim hujan dan adanya dinamika atmosfer regional. BMKG memprakirakan kondisi angin kencang masih berpotensi berlangsung hingga pertengahan Desember 2025, seiring dengan hujan lebat dan cuaca ekstrem di Jabodetabek," kata Guswanto, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (15/12).

Guswanto menjelaskan fenomena angin kencang di Jakarta tak lepas dari periode puncak musim hujan yang terjadi pada Desember ini. Menurut dia kombinasi hujan lebat, awan konvektif, dan perbedaan tekanan udara dapat memicu angin kencang.

BMKG juga mencatat potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di Jabodetabek pada 14-16 Desember 2025.

Dampak di lapangan angin kencang ini sudah menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik Jakarta dan membuat nelayan di pesisir Marunda enggan melaut karena gelombang tinggi.

Lantas, sampai kapan kondisi ini berlangsung?

BMKG memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan angin kencang diperkirakan masih terjadi hingga 21 Desember 2025 di wilayah Jabodetabek.

"Jawa Barat, termasuk Jabodetabek, saat ini mencatat frekuensi tinggi hujan ekstrem dan angin kencang dibanding wilayah lain," ujar Guswanto.

"Setelah Pertengahan Desember, intensitas angin diperkirakan berangsur menurun, namun tetap ada potensi hujan deras dan angin lokal hingga akhir bulan, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru," papar dia menambahkan.

Waspada dampak risiko

Guswanto mengimbau agar warga tetap mewaspadai dampak risiko dari angin kencang dan cuaca ekstrem yang bakal terjadi hingga beberapa hari ke depan.

Salah satu risikonya yakni potensi pohon tumbang. Pasalnya, angin kencang dapat menimbulkan pohon tumbang, kerusakan ringan pada bangunan, serta mengganggu aktivitas transportasi.

Menurut dia daerah-daerah dengan pepohonan besar, jalur listrik terbuka, serta pesisir utara Jakarta seperti Marunda dan Cilincing perlu meningkatkan kewaspadaan atas kondisi ini.

Warga diimbau menghindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan dan angin kencang. Selain itu, amankan benda ringan di luar rumah agar tidak terbawa angin.

"Kesimpulannya, angin kencang di Jakarta saat ini merupakan bagian dari fenomena cuaca ekstrem di puncak musim hujan. Berdasarkan prakiraan BMKG, kondisi ini masih berpotensi berlangsung hingga sekitar 21 Desember 2025, sehingga masyarakat diimbau tetap waspada terhadap dampak seperti pohon tumbang, genangan, dan gangguan aktivitas," pungkasnya.

(wpj/dmi)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK