JICA Siap Cairkan Pinjaman Rp9,44 T untuk Proyek MRT Fase II

CNN Indonesia
Rabu, 24 Okt 2018 14:06 WIB
Japan International Cooperation Agency (JICA) menyatakan akan mengucurkan dana Rp9,44 triliun untuk Proyek MRT Fase II; Bundaran HI-Kampung Bandan.
Ilustrasi Proyek MRT. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia -- Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) menyatakan akan mengucurkan pinjaman maksimal sebesar 70,21 miliar yen atau setara Rp9,44 triliun  untuk Proyek Mass Rapid Transit (MRT). Dana tersebut dikucurkan untuk membiayai pembangunan Proyek MRT Fase II yang membentang daru Bundaran Hotel Indonesia (HI) ke Kampung Bandan.

Konselor Bidang Ekonomi Kedutaan Besar Jepang Shigemi Ando mengatakan rencana pencairan dana tersebut sudah disepakati Jepang dan Indonesia. Kesepakatan tersebut tertuang dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Desra Percaya pada Rabu (24/10).

Ando mengatakan setelah MoU tersebut, PT MRT Jakarta bisa menggunakan dana tersebut sesuai kebutuhan dan plafon Rp9,44 triliun. Dana tersebut diharapkan nantinya bisa digunakan untuk biaya konstruksi rel dan 14 set gerbong.
"Kami sudah memperhitungkan semuanya bahwa pinjaman ini cukup untuk mendanai tahap pertama pembangunan MRT Jakarta Fase II. Ini sudah sesuai dengan studi kelayakan yang sudah dilaksanakan," kata Ando di Kedutaan Besar Jepang, Rabu (24/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ando merinci, pinjaman yang disediakan untuk proyek tersebut memiliki suku bunga 0,1 per tahun dengan tenor 40 tahun. Tenor tersebut sudah termasuk masa tenggang (grace period) selama 12 tahun yang diperuntukkan bagi pembayaran bunga pinjaman.

"Pinjaman akan kami lakukan bertahap, dan bisa digelontorkan mulai tahun ini. Setelah ini, JICA dan Kementerian Keuangan akan melakukan kesepakatan bersama, PT MRT Jakarta akan segera melakukan tender kontraktor untuk konstruksi," jelas dia.

Hanya saja menurutnya, pinjaman ini dikucurkan untuk membiayai pembangunan tahap pertama dari MRT Fase II. Sementara itu, pembiayaan untuk tahap kedua dari MRT Fase II sedang dibicarakan antara Indonesia dan Jepang.

Pemerintah Jepang, lanjut dia, juga cukup senang dengan tingkat kemajuan (progress) MRT Fase I antara Lebak Bulus hingga Bundaran HI. Dengan progress pembangunan yang kini telah mencapai 95 persen, pemerintah Jepang yakin MRT Fase I bisa beroperasi tepat waktu; Maret 2019.

"Sejauh ini, kami cukup senang dengan tingkat kemajuan proyek MRT meski memang masih banyak hal yang perlu dilakukan," pungkas dia.

Pembangunan Proyek MRT yang dilakukan MRT Jakarta akan dilakukan dalam dua fase. Pertama, MRT Fase I membentang dari Lebak Bulus ke Bundaran HI.

Proyek MRT Fase I sepanjang 16 kilometer ini menelan biaya hingga Rp16 triliun. Kedua, MRT Fase II antara Bundaran HI - Kampung Bandan dengan panjang mencapai 8,3 km dan menelan biaya Rp22,5 triliun.
(glh/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER