Jelang Puncak Acara, Panitia PGA 2015 Gugurkan Dua Kategori

Nadi Tirta Pradesha | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 18:01 WIB
Menjelang perhelatan acara penganugerahan Panasonic Gobel Awards (PGA), pada malam ini (28/5), di Hotel Fairmont, dua kategori digugurkan panitia.
Tengku Wisnu dan pemandu Program Religi lain mendapat apresiasi PGA 2015. (CNNIndonesia Internet/Dok. Tengku Wisnu/Instagram)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menjelang perhelatan acara penganugerahan Panasonic Gobel Awards (PGA), pada malam ini (28/5), di Hotel Fairmont, kawasan Senayan, Jakarta, panitia mengumumkan kejutan kepada insan pers.

Dari total 27 kategori, dua di antaranya Program Religi serta Host dan Presenter Program Religi digugurkan, karena dianggap tak lagi valid sebagai kompetisi.

Pengumuman ini disampaikan Ketua Panitia PGA 2015 Wendy Sofyan dalam acara syukuran yang diadakan di Ballroom Fairmont Hotel, pada Kamis (28/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan begitu, sesama nomine kedua kategori ini tak lagi saling bersaing, melainkan sama-sama menerima apresiasi atas niat baik dan upaya mereka bersyiar di ranah religi.
Dalam siaran pers disebutkan, panitia PGA 2015 menggugurkan kedua kategori ini setelah mendapat masukan dari pemuka agama dan alim ulama.

Saat CNN Indonesia menanyakan lebih jauh soal nama lembaga atau individu yang memberikan masukan tersebut, Wendy tidak bersedia membeberkan secara spesifik.

Menurut Wendy, panitia PGA 2015 sama sekali tak berkeberatan menggugurkan dua kategori yang kadung diumumkan jauh-jauh hari. Namun pihaknya tetap merasa perlu meluruskan hal ini.

Wendy menambahkan, beberapa hari terakhir, banyak kritik yang dialamatkan untuk dua kategori ini via media sosial. Salah satunya dicuitkan oleh akun @remotivi via Twitter.

Dalam sederet cuitan yang ditayangkan pada 25 Mei itu, pemilik akun @remotivi menemukan, "ada inkonsistensi dalam membuat kategorisasi: berdasarkan format/genre atau isi/muatan tayangan."

“Di sini, ‘religi’ diposisikan sebagai genre, sejajar dengan ‘infotainment,’ ‘berita,’ ‘talkshow,’ ‘variety show,’ dll. @PGAwards.” Demikian bunyi salah satu cuitan @remotivi.





"Kayaknya enggak etis kalau sesama ustaz kita pertandingkan, kita perlombakan, nanti akan muncul isu lain,” kata Wendy. Panitia PGA pun menetapkan semua nomine kebagian penghargaan.

“Jadi kelima-limanya semua dapat,” kata Wendy. “Kami berikan sebagai apresiasi. Kami memang tidak melakukan secara on-air. Jadi kami ingin menekan isu-isu miring, terutama isu SARA.”

Dengan demikian, Abdel Achrian, Tengku Wisnu, Ustaz Maulana, Mamah Dedeh dan Ustaz Yusuf Mansur selaku nomine kategori Host dan Presenter Program Religi tak saling bersaing.

Begitu juga nomine kategori Program Religi: Jalan Hikmah, Mamah dan Aa Beraksi, Mengetuk Pintu Hati, Syiar Akbar Ramadan, dan Tabligh Akbar. Kelimanya sama-sama diapresiasi.
Mengutip siaran pers PGA 2015, program edukatif religi dan para pelakunya tidak sepatutnya saling dikompetisikan. Menurut Wendy, sikap ini juga menjauhkan PGA 2015 menjadi konsumsi politik.

“Kami enggak mau event ini menjadi konsumsi politik,” kata Wendy seraya mencontohkan kasus tabloid Monitor, pada 1990, yang dikenai sanksi karena membuat daftar tokoh terpopuler.

Dalam daftar “sensitif” tersebut, Nabi Muhammad menempati urutan ke-sekian di bawah sejumlah tokoh Indonesia, termasuk sang Pemimpin Redaksi Monitor Arswendo Atmowiloto.

“Itu masalah popularitas akhirnya jadi masalah panjang," tutur Wendy. Maka panitia PGA pun menggugurkan kedua kategori tersebut, agar “jangan sampai ini dilarikan jadi masalah politis.”

(vga/vga)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER