Jakarta, CNN Indonesia -- Ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin, yakin kasus kematian putrinya akan terungkap. Edi bersama suami Mirna, Arief Soemarko; dan saudara kembar Mirna, Made Sendy Salihin kemarin mendatangi Polda Metro Jaya untuk diperiksa penyidik.
“Insya Allah, saya berdoa, kejahatan suatu saat akan terbongkar. Yang zalim akan ketahuan,” kata Darmawan usai pemeriksaan semalam.
Bagi pengusaha itu, pengungkapan kasus tragis Mirna mutlak dilakukan agar kejahatan serupa tak terulang. Menurutnya, bisa saja orang lain bernasib sama seperti anaknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kalau tidak dibongkar, bisa dibayangkan banyak yang mati kena sianida karena tidak ada (jeratan) hukumnya,” kata Darmawan di Markas Polda Metro Jaya, semalam.
Pria yang berprofesi sebagai pengusaha itu juga meminta publik terus berdoa agar perkara kematian putrinya bisa segera terungkap. (Simak terus Fokus:
SIAPA TERSANGKA KASUS MIRNA?)
Meski demikian, ia paham polisi tidak dapat diburu-buru dalam memecahkan kasus. “Tidak bisa gegabah. Ada hukum yang bekerja di sini. Sedang diproses lebih lanjut,” ujar Darmawan.
Suami Mirna, Arief Soemarko, nyaris bungkam seribu bahasa usai keluar dari Gedung Direktorat Kriminal Umum Mabes Polri, Jakarta. Ia memasrahkan penanganan kasus tragis istrinya kepada Kepolisian.
“Biar polisi yang mengurus. Saya serahkan semua ke polisi,” kata Arief. Ia kemudian berucap singkat sedih dengan kematian Mirna.
Kembaran Mirna, Sendy, tak bicara sepatah kata pun. Ia cepat-cepat menarik Arief menjauh dari kerumunan wartawan.
Tak kenal JessicaTerkait sahabat Mirna yang kini diperiksa polisi, Jessica Kumala Wongso, Darmawan berkata tak mengenalnya.
“Saya tidak kenal. Saya baru kenal setelah Mirna di rumah sakit. Baru lihat itu mukanya Jessica,” kata Darmawan.
Jessica, usai Mirna kolaps setelah menyesap kopi vietnam di Restoran Olivier Grand Indonesia, ikut mengantar Mirna ke RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat.
Sebelum peristiwa nahas itu, Jessica, Mirna, dan seorang kawan mereka bernama Hani bertemu di Olivier. Saat itu Jessica baru sekitar sebulan tiba dari Australia.
Jessica dan Mirna dulu sama-sama berkuliah di Billy Blue College of Design, Sydney. Menurut Jessica, mereka kerap belajar dan pergi ke kafe bersama.
Soal pertemanan putrinya dengan Jessica itu, Darmawan tak tahu. “Tidak pernah lihat (Jessica). Saya ke Australia sekali-kali saja. Saya kurang gaul sama teman-temannya anak-anak. Mereka kan cewek.”
Menurut Darmawan, Mirna termasuk anak yang berwatak keras. Meski begitu, ia baik hati. “Anak baik, sehat sekali, dan banyak teman,” ujarnya mengenang.
Andai Mirna masih hidup, Darmawan dapat menjalankan rencananya untuk menyerahkan salah satu perusahaan milik dia kepada sang putri.
Namun kenyataan berkata lain. Darmawan kini hanya berharap pembunuh putrinya segera terungkap dan tertangkap.
(agk)