Hubungan Kopi dan Umur Panjang

CNN Indonesia
Rabu, 12 Jul 2017 15:23 WIB
Ilmuwan mendapati, minum kopi menurunkan risiko terkena penyakit mematikan macam serangan jantung, stroke, diabetes, dan masalah pernafasan, serta ginjal.
Ilustrasi minum kopi. (Foto: epicantus/Pixabay)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ini ada alasan tambahan bagi kamu untuk memulai hari dengan secangkir kopi. Ilmuwan mendapati, minum kopi menurunkan risiko terkena penyakit mematikan macam serangan jantung, stroke, diabetes, dan masalah pernafasan, serta ginjal.  

“Kami tak bilang bahwa minum kopi akan memberikan umur panjang, tapi kami melihat ada hubungannya,” tutur Veronica Setiawan, associate professor di Keck School of Medicine di Universitas Southern California, yang memimpin studi itu.

Veronica dan timnya mendapati mereka yang minum kopi secangkir setiap hari mengalami 12 persen penurunan risiko kematian dibanding mereka yang tak minum sama sekali. Malahan, mereka yang minum dua sampai tiga cangkir sehari, malah mengalami penurunan risiko sampai 18 persen.

“Kalau kamu suka minum kopi, teruslah minum. Kalau belum, saatnya kamu mempertimbangkan untuk minum kopi,” tutur Veronica, seperti dikutip Science Daily, baru-baru ini.

Studi yang diterbitkan di jurnal Annals of Internal Medicine memakai data yang ada di Multiethnic Cohort Study, sebuah penelitian bersama antara Pusat Kanker Universitas Hawaii dan Fakultas Kedokteran Keck.

Penelitian Multiethnic Cohort Study melibatkan 215 ribu partisipan dan menjadikannya penelitian lintas etnis paling beragam, dalam mneeliti faktor risiko gaya hidup dengan kanker.

Nah, kelompok etnis yang kedapatan berkurang risikonya terkena penyakit mematikan karena minum kopi itu adalah kelompok Afro-Amerika, Jepang-Amerika, Latin, dan kulit putih sendiri.

Sampai saat ini hanya sedikit data hubungan antara konsumsi kopi dan umur panjang pada orang-orang di luar kulit putih di Amerika Serikat dan sekitarnya. Padahal, penelitian macam itu sangat diperlukan sebab pola gaya hidup dan risiko penyakit bisa bervariasi menurut latar belakang ras atau etnis.

Karena asosiasi yang dilakukan Veronica melibatkan empat etnis yang berbeda, dia yakin, hasilnya bisa diterapkan juga pada kelompok lain di luar ras atau etnis yang ditelitinya.

“Melihat pola yang sama pada populasi yang berbeda, memberikan dukungan biologis yang kuat pada argumen bahwa kopi itu bagus untuk kesehatanmu, terlepas kamu itu orang kulit putih, Afro-Amerika, Latino, atau Asia,” tutur Veronica.

Lantas apa yang bikin kopi bagus untuk kesehatan? Veronica mengatakan kopi mengandung senyawa antioksidan dan phenolic yang berperan penting dalam mencegah kanker. “Walaupun studi ini tidak menunjukkan kandungan mana pada kopi yang memberikan efek ‘eliksir’, jelas bahwa kopi berhubungan dengan gaya hidup dan pola diet yang sehat,” katanya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya pernah memberikan label kopi sebagai karsinogen yang berhubungan dengan kanker kandung kemih. Tapi tahun lalu, WHO sudah mengumumkan bahwa minum kopi itu mengurangi risiko kanker hati dan rahim.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER