Itang Yunasz: Jangan Pelit Ilmu

Jakarta, CNN Indonesia -- Itang Yunasz atau yang sekarang biasa dipanggil dengan Opit (Opa Itang) adalah perancang busana yang telah eksis di dunia mode selama kurang lebih 30 tahun.

Saat sharing pengalaman dengan murid-murid SMP Labschool Kebayoran, ia bercerita bahwa kecintaannya pada bidang seni sudah terlihat sejak ia SMP.

“Jiwa seni saya kuat sekali. Awalnya saya ditawarkan nyanyi sampai membuat beberapa album dan terkenal dengan lagu “Aku Cinta Padamu” hingga pernah diundang oleh Sultan Brunei, kemudian terjun di dunia film, dan yang terakhir merancang,” jelasnya.

Berkarier di berbagai bidang seni telah membawanya melanglang buana. Namun, suatu saat ia bertanya pada diri sendiri, apakah ini keinginan saya?

Ia harus memilih satu tujuan yang dapat dipertanggungjawabkan, dan Opit memilih merancang.

“Kalau saya serius di film, sulit bagi saya karena saat tua wajah saya akan keriput dan akan banyak pemain muda baru. Begitu pula dengan bernyanyi, suara saya tidak semerdu saat muda. Maka dari itu saya pilih merancang dan alhamdulillah selalu ada jalannya,” ujarnya.

Pada saat sesi tanya jawab, ada salah satu murid SMP Labschool Kebayoran yang antusias bertanya dan salah satu pertanyaannya adalah, “Bagaimana saat usaha kita sedang ‘turun’ dan harus bangkit lagi?”

“Saya pernah mengalami hal itu pada tahun 1998. Saat itu saya selalu ingat ayat yang jika diartikan kurang lebih adalah ‘dalam kegelapan, ada setitik cahaya’ dan saya percaya akan hal itu. Selalu tempatkan Tuhan di dalam diri kita dan jangan pernah takut. Kalau kita berbuat salah, anggap itu pembelajaran supaya kita bisa pintar,” kata Opit.

Bagi teman-teman yang ingin berwiraswasta, Opit berpesan agar kita selalu yakin, disiplin, bertanggung jawab, dan beri manfaat bagi orang lain.

“Jangan pelit ilmu. Kepintaran kita cuma dititipkan oleh Tuhan. Bagilah ilmu yang kamu punya supaya ilmu itu selalu ada, bahkan ketika kita sudah tiada nanti.”

Itang Yunasz memulai karier dalam bidang mode saat mengikuti Lomba Perancang Mode (LPM) yang diadakan oleh majalah Femina dan mendapatkan Juara II pada tahun 1981. Pada tahun yang sama, ia mendirikan usaha bersama Enny Soekamto dan Danny Dahlan di bawah naungan 'Gallery Busana'.