Jakarta, CNN Indonesia -- Pada era kemajuan teknologi saat ini, penggunaan Internet untuk menjangkau segala yang dibutuhkan sudah jadi hal yang lazim, tidak terkecuali untuk kegiatan belajar mengajar. Banyak sekolah mulai menerapkan sistem belajar online agar lebih mudah diakses siswanya kapan pun dan di mana pun, bahkan Universitas pun turut mulai beralih membentuk kuliah online.
Pelatihan-pelatihan tersebut diakses melalui komputer dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pelajaran, baik untuk memperbaiki nilai sebelumnya, dan mengulang materi.
Menjamurnya sistem belajar online tersebut, membuat peneliti mulai penasaran. Seberapa efektifkah penyerapan informasi yang dilakukan melalui temu layar tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa percobaan dilakukan secara acak oleh Institute Riset Amerika yang diikuti oleh 1.224 siswa dan mahasiswa yang melakukan pembelajaran online, baik melalui kuliah online, dan kursus online.
Beberapa temuan tersebut menjelaskan bahwa kemungkinan seorang siswa yang mengambil sistem belajar online memiliki kemungkinan lulus ujian hanya sekitar 66 persen sedangkan yang bertatap muka sekitar 76 persen.
Dari penelitian tersebut mereka juga menjelaskan sebanyak 69 persen siswanya hanya mampu memperoleh nilai D dan F ketika belajar melalui perangkat lunak. Sedangkan kelas reguler diperkirakan hanya 47 persen memperoleh nilai D dan F.
Siswa yang melakukan pembelajaran online mengaku lebih sulit untuk mempertanyakan hal-hal yang kurang jelas kepada tutor. Mereka mengaku memiliki kepercayaan diri yang kurang pada mata pelajaran yang mereka pelajari.
Studi juga menunjukkan bahwa pihak sekolah dapat mengawasi apakah siswanya terus membayar atau tidak. Namun sekolah belum tentu menjamin apakah siswanya telah memperoleh pelajaran yang telah diberikan atau tidak.
Sebenarnya memberikan sistem pembelajaran online jauh lebih mahal dari belajar secara tatap muka. Namun untuk menunjukkan hasil yang lebih baik, nampaknya harus ada pengujian lebih lanjut.
Mengandalkan pembelajaran online, dapat menghasilkan manfaat yang maksimal jika dilakukan dalam tempat yang mendukung konsentrasi belajar dan didampingi oleh mentor atau orang tua sebagai fasilitator yang dapat diajak berkomunikasi dan memecahkan masalah pelajaran yang dijelaskan, mengawasi dan juga mengelola perilaku anak yang belajar. Para peneliti merasa alternatif tersebut dapat meningkatkan potensi belajar online agar sama efektifnya dengan sistem belajar tatap muka di kelas.
(ded/ded)