Jakarta, CNN Indonesia -- Memulai kelas dengan hal-hal yang bisa membuat murid-murid senang dan siap menerima pelajaran adalah tantangan tersendiri bagi guru. Berbagai kreativitas dapat dilakukan.
Nah, salah satu yang diusulkan adalah memulai pelajaran dengan membaca puisi. Kenapa tidak?
Puisi adalah salah satu bentuk sastra yang menggabungkan bentuk pemikiran dan perasaan yang tersusun rapih mengikuti rima dan irama. Puisi jarang sekali dilibatkan dalam metode pembelajaran. Biasanya puisi hanya dibahas ketika ada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tetapi, sekali-sekali mencoba melibatkan puisi sebelum memulai pelajaran boleh lho. Guru dapat menyiapkan puisi yang sederhana saja, yang berisikan lirik tentang ilmu pengetahuan.
Bacakan puisi tersebut dengan intonasi yang jelas dan menarik. Mintalah siswa berkomentar tentang makna puisi tersebut sebagai pancingan sebelum masuk ke dalam materi pelajaran.
Mengapa bereksperimen dengan puisi itu perlu? Berikut alasannya:
Puisi sangatlah pendek, dibandingkan bercerita atau bernyanyi.Puisi tentu lebih ringkas, namun tidak kalah menarik dibanding sebuah cerita atau nyanyian. Puisi memiliki rima yang membuat murid nyaman mendengarkanya. Singkatnya puisi dapat memancing siswa untuk ikut berpartisipasi melanjutkan materi dari guru.
Puisi dapat membangunkan hubungan emosional siswa yang mendengar.Pembacaan puisi dengan intonasi dan kombinasi lirik yang membangkitkan gairah siswa, dapat menjadi kejutan. Inilah yang membuat suasana kelas tidak lagi membosankan.
Puisi seringkali melontarkan ungkapan-ungkapan yang dapat membuat siswa bertanya.Apa maksud kalimat tersebut? Dari situ, guru dapat membuka pintu tentang pengetahuan selanjutnya yang harus diketahui siswa.
Puisi dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk mulai menulis.Tiap bait puisi yang dilontarkan guru, dapat melahirkan ide-ide baru. Puisi ibarat kejutan listrik bagi siswa untuk mengembangkan idenya. Hal tersebut tentunya sangat baik sebagai pengawal proses belajar.
(ded/ded)