Makin Dekat Menyingkap Misteri Petir di Erupsi Gunung Berapi

Deddy S | CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2016 15:26 WIB
Munculnya petir pada erupsi gunung berapi masih menjadi misteri bagi para ilmuwan, tapi kini mereka semakin dekat. Misteri itu sedikit lagi terungkap.
Ilustrasi (Thinkstock/Mihai Simonia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kalau berkesempatan memperhatikan gunung berapi yang sedang memuntahkan lava, kamu sesekali bisa melihat petir diselimuti debu vulkanis yang membubung ke langit.

Para ilmuwan sudah lama mencari tahu apa penyebab terjadinya petir itu. Dan kini mereka semakin dekat.

Kalau di badai, petir terjadi akibat benturan kristal-kristal es, yang mampu membangkitkan tegangan listrik dan memicu petir. Adapun debu vulkanis lebih susah diprediksi ketimbang supersel seperti badai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makanya, ilmuwan terus mencari apa penyebab petir vulkanis. Mereka tak mau sekadar menyebut es sebagai penyebabnya, karena alasan tadi itu.

Nah ada dua studi baru yang dilakukan, tapi keduanya punya alasan yang berbeda. Yang pertama menyebutkan, petir terjadi karena listrik statik dari partikel-partikel yang membentuk debu vulkanis di dekat tanah. Penelitian lain menyebutkan peran es di dekat lapisan stratosfer. Di sana kristal es berbenturan menghasilkan energi listrik.

Sebagai contoh di gunung api Sakurajima di Jepang. Menurut penelitian yang dipimpin Corrade Cimarelli dari Ludwig Maximilian University, partikel debu disebut penyebab terjadinya petir dekat permukaan tanah.

Mereka membandingkan rekaman video terjadinya petir di gunung itu dengan data infrasound dan elektromagnetik. Menurut mereka asap tebal telah membangkitkan listrik statik yang pada akhirnya memicu petir.

Nah penelitian lain yang dimuat di Geophysical Research Letters, menyebutkan es memainkan peranan. Studi kasusnya saat letusan gunung api Calbuco di Chili pada April 2015.

Petir terjadi pada jarak 100 kilometer dari lokasi erupsi dan terjadi di ketinggian 20 kilometer di atas permukaan Bumi.

Menurut peneliti, lapisan es terbentuk di atas debu vulkanis, yang juga membawa uap air. Benturan kedua unsur itu menyebabkan terjadinya petir, seperti yang terjadi pada badai.

Meski kedua penelitian punya alasan yang berbeda, setidaknya para ilmuwan makin dekat pada penyingkapan rahasia petir di gunung berapi.

Hasil penelitian ini akan banyak manfaatnya. Sebagai contoh untuk dunia penerbangan. Jadi, pesawat-pesawat bisa menghindari debu vulkanis, karena tak hanya menghalangi pandangan, di sana juga bisa terjadi petir yang membahayakan penerbangan. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER