Surabaya, CNN Indonesia -- Dunia pertelevisian tiga tahun terakhir diguncang dengan kemunculan stasiun televisi yang berslogan “Televisi Masa Kini”. Slogan ini seperti menunjukkan kesiapan stasiun televisi tersebut terhadap globalisasi yang semakin besar memberikan dampaknya, khususnya terhadap generasi muda.
Muncul dengan nama NET TV, stasiun televisi tersebut berhasil mendapat 92% poin di mata masyarakat (sumber: Tribunnews.com). Tentu hal ini merupakan pencapaian luar biasa karena pencapaian tersebut telah diraih hanya dalam usia seumur jagung. Dan tentu saja poin pentingnya adalah NET TV telah mampu mengalahkan stasiun-stasiun televisi lain yang lebih matang dalam dunia pertelevisian.
Di era yang serba digital ini, masyarakat khususnya generasi muda cenderung mengandalkan gadget mereka untuk mendapatkan informasi ataupun bahkan hanya sekedar mendapat hiburan. Ketertarikan akan televisi kian menurun karena konten yang diberikan hanya itu-itu saja dan tak sedikit yang menyajikan cerita bohong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sejak awal kehadirannya, NET TV sudah menjadi salah satu stasiun televisi yang dicari-cari oleh masyarakat karena kontennya yang sangat inovatif. Konsep sinetron yang diubah dengan sitkom-sitkom menghibur seperti OK-Jek, Tetangga Masa Gitu, The East, dan sebagainya juga konsep berita yang disajikan dengan gaya santai namun tetap berwibawa seperti Indonesia Morning Show menjadi bukti inovasi yang telah dirancang oleh stasiun televisi tersebut. Dan lebih menggoncangnya lagi, NET TV dalam tahun pertamanya telah berani mengundang artis-artis internasional untuk merayakan hari jadinya. Konsep gebrakan di awal ini pun menjadikan ketertarikan masyarakat akan stasiun televisi ini pun semakin besar.
Di balik kesuksesan ini semua terdapat orang yang bertanggungjawab akan hal tersebut, yaitu Wishnutama selaku founders of NET TV. Beliau rela meninggalkan jabatannya yang sudah tinggi sebagai Direktur Utama sebuah stasiun televisi untuk membuat sesuatu yang baru. Jika dilihat dari keberaniannya ini, mungkin tak banyak yang akan seberani beliau. Resiko yang diambil tentu besar yaitu harus meletakkan jabatan untuk sesuatu yang belum tentu berhasil. Namun keberanian ini harus diikuti oleh langkah-langkah strategis serta kesiapan yang matang. Inovasi yang telah tampak dari awal munculnya NET TV ini merupakan salah satu langkah strategis serta persiapan matang yang telah dirancang oleh Wishnutama.
Dari hal ini kita dapat menjadikan NET TV sebagai refleksi televisi masa kini yang sesuai dengan slogannya. Namun tak hanya sebagai refleksi untuk dunia pertelevisian, lebih luas lagi sebagai refleksi untuk bertahan di arus globalisasi yang kian deras. Inovasi serta keberanian dalam mengambil resiko menjadi dua poin penting untuk tetap bertahan pada arus deras globalisasi tersebut.
Arus globalisasi yang semakin besar membuat setiap orang berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat khususnya generasi muda. Kehidupan yang akan selalu dinamis membuat orang-orang yang ingin terus eksis dituntut untuk inovatif. Sebaliknya, penyajian hal-hal yang itu saja mengindikasikan bahwa tidak adanya kesiapan untuk bertahan di era globalisasi. Padahal, jika dilihat globalisasi sudah seperti sebuah dimensi kehidupan baru di dunia ini. Tidak ada sesuatu hal pun yang dapat lepas dari arus globalisasi tersebut.
(ded/ded)